Beberapa hari kemudian, Peng si Daoist Tua ingin bertemu dengan Li Qiye, maka Chi Xiaodie pergi untuk memberi tahu Li Qiye.
Suasana di dalam ruangan sangatlah damai. Chen Baojiao sedang duduk di atas kursi yang biasanya digunakan untuk seorang permaisuri kerajaan. Walaupun dia sangat mempesona dan menggoda, penampilannya saat ini membawa hawa dewa yang agung. Hawa ini, digabungkan dengan parasnya yang menggoda, melukiskan sebuah gambar yang menarik.
Li Qiye sedang mengistirahatkan kepalanya di atas paha Chen Baojiao sedangkan gadis itu tengah mengelus kepala Li Qiye. Dadanya yang montok itu hampir menutupi wajah Li Qiye.
Li Shuangyan, yang berdiri di sampingnya, sedang memegang gulungan. Ia tengah melantunkan true mantra dan perlahan mencerna makna yang ada di dalamnya. Suaranya terdengar jernih dengan nada sedikit dingin. Saat dia sedang membaca, bunga yang terbentuk dari es terlahir bersamaan dengan lotus salju yang mekar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com