Ye Futian tampak berpakaian serba putih dan memegang sebuah tombak di tangannya. Dia berdiri di depan gunung ilahi itu dan mengamati para kultivator di bagian bawah.
Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya, dan cahaya suci menyebar ke berbagai arah. Di depan Gunung Infinite, tubuh semua kultivator gemetar saat mereka memandang sosok yang menakjubkan sekaligus mengerikan di hadapan mereka ini.
*Whoosh* Saat tombak itu melayang di udara, muncul bayangan tombak yang tak ada habisnya. Mereka berukuran sangat besar dan langsung menekan area ini.
Sementara itu di bagian bawah, semua kultivator telah mengerahkan aura Jalur Agung masing-masing ke tingkat maksimal.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com