webnovel

Temperamen yang Buruk

Editor: Wave Literature

Salju masih berterbangan di sekitar Ye Futian dan Hua Jieyu.

Tidak ada yang menyangka bahwa Hua Jieyu akan membela Ye Futian kali ini, belum lagi fakta bahwa dia telah melindungi Ye Futian dengan secara langsung mengancam seorang direktur dari akademi.

Begitu banyak hati yang hancur. Apakah mereka sudah berkencan?

Namun, sudut pandang mereka sedikit berubah. Mereka tidak merasa kasihan pada Hua Jieyu. Sebenarnya, mereka mengerti bahwa Ye Futian adalah satu-satunya bocah yang cukup memenuhi standar untuk menjadi pasangannya.

Secara tidak sadar, pandangan mereka tentang Ye Futian telah berubah sepenuhnya setelah pertarungan sebelumnya. Dia sekarang melambangkan dedikasi dan bakat dalam pikiran mereka.

Bahkan Yang Xiu dan Ling Xiao, yang dulu sering memandang rendah Ye Futian, telah berubah. Ye Futian yang pernah mereka cemooh adalah satu-satunya orang yang bisa mengalahkan Penyihir Mandate, menantang aturan akademi dan benar-benar menolak gagasan untuk menjadi murid para petinggi sekolah. Ye Futian tidak pernah menanggapi mereka dengan serius sebelumnya.

Feng Qingxue juga menatap Ye Futian dan Hua Jieyu. Sepertinya dia menangis. Dia pikir mungkin dewi dari akademi ini adalah satu-satunya yang layak mendapatkan anak laki-laki sebaik Ye Futian. Dia dulu percaya Ye Futian berada di luar standarnya, tetapi sekarang, dia tahu itu sebaliknya.

Shi Zhong tidak berharap melihat Hua Jieyu membela Ye Futian. Dia bahkan mengancamnya demi bocah ini. Shi zong tidak bisa menahan diri untuk mengumpat pada dirinya sendiri. Tidak diragukan lagi, cinta di antara orang-orang muda begitu memabukkan sehingga bahkan seorang gadis sebijak Hua Jieyu bisa tersesat dalam perasaannya.

"Hua Jieyu, ini bukan urusanmu. Menyingkirlah," Shi Zhong berbicara dengan lembut padanya. Dia tahu betapa kuatnya gadis ini dan seberapa berpengaruhnya keluarganya, jadi dia tidak berani bertindak kasar padanya, bahkan setelah jelas-jelas diancam.

"Anda tidak mengerti maksud saya, kan?" Dia masih tersenyum dengan cara yang begitu indah sehingga benar-benar bertentangan dengan nada suaranya yang dingin. Dia benar-benar mempermalukan Shi Zhong di depan umum.

Shi Zhong menjadi lebih marah dan berhenti berusaha menyembunyikannya. Tidak peduli betapa luar biasanya Hua Jieyu, dia tetap direktur di akademi, dan dia yang lebih tua dalam percakapan ini. Kamu bisa memikirkan betapa frustasinya jika diancam dua kali oleh seorang gadis muda, di depan para siswa.

"Dengar, ini harus diurus oleh akademi. Bahkan ayahmu tidak akan ikut campur," nada bicara Shi Zhong berubah kaku.

Hua Jieyu menatap matanya dan terus berbicara. "Jadi anda bilang bahwa anda tidak akan pernah menyesali keputusan yang baru saja anda buat bukan?"

"Tentu saja," jawab Shi Zhong. "Ye Futian mengkhianati akademi ini dengan semua bakat kuat yang dia dapatkan selama ini. Jika dia menghadiri Akademi Heiyan dan mengkhianati kita, kerusakannya bisa luar biasa. Kemampuannya harus diambil untuk mencegah pengkhianatan ini."

Hua Jieyu menertawakan pernyataan Shi Zhong. Dia bahkan tidak berusaha menyembunyikan rasa jijiknya. Apakah dia serius?

"Saya memberi anda kesempatan untuk menebus kesalahan, tapi itu hilang sekarang," Hua Jieyu bergumam seolah berbicara pada dirinya sendiri. Saat dia berhenti, butiran salju di sekitar mereka berubah menjadi semakin deras. Angin bertiup lebih kencang di daerah itu, dan semua orang merasa sangat kedinginan. Mereka merasakan sebuah ancaman yang akan datang. Meskipun orang-orang telah mencoba mengira ini karena salju, mereka percaya itu sebenarnya kemarahan dari gadis cantik itu.

"Kekuatan siapa yang akan anda cabut?"

Sebuah suara yang dingin terdengar di sisi lain. Ada jalan setapak di antara deretan pepohonan, yang sudah memutih karena salju yang sangat banyak, dan seseorang berjalan ke arah mereka.

Pria itu mengenakan mantel bulu berwarna putih dan memiliki rambut panjang berwarna hitam yang menutupi bahunya.

Dia setengah baya dan benar-benar tampan, seperti seorang sarjana yang melankolis.[1] 1Dia berjalan perlahan, tapi langkahnya secara ajaib menarik perhatian semua orang.

Bahkan, dia berjalan lebih cepat dari yang seharusnya. Dalam waktu singkat, dia mendekati kerumunan, dan orang-orang kini dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Pria ini tak tertandingi oleh seluruh dunia." Orang-orang kagum dengan pria yang sangat tampan ini. Penampilan dan temperamennya sempurna. Orang-orang percaya bahwa ketika dia masih muda, dia pasti seorang pria sejati yang menarik hati para wanita.

"Tuan Hua," para pemimpin besar akademi, bahkan para direktur, menyapanya. Shi Zhong tampak kesal pada kenyataan bahwa lelaki ini telah tiba.

Para siswa Akademi Qingzhou terkejut tiba-tiba melihat seseorang yang disebut "Tuan" oleh semua pemimpin besar, bahkan para direktur. Siapa dia?

"Ayah?" Hua Jieyu menyapa. Para siswa akhirnya menyadari mengapa Hua Jieyu memiliki kekuatan superior di akademi ini, bahkan cukup kuat untuknya menghadapi seorang direktur. Tidak heran lagi, bahkan ketika direktur menyapa ayahnya dengan hormat.

Ditambah lagi, wajahnya menjelaskan dari mana kecantikan Hua Jieyu berasal.

Hua Fengliu mengangguk, lalu berbalik untuk melihat Shi Zhong, "Jawab saya, sekarang."

"Tuan Hua, mohon maaf atas kesalahpahaman ini. Saya tidak akan pernah berani mencabut kemampuan putri anda. Saya tidak bermaksud menyakiti Nona Hua." Shi Zhong berkata dengan sopan.

"Saya tahu." Hua Fengliu mengerti bahwa Shi Zhong tidak punya nyali untuk mengancam putrinya. Dia berbalik dan menatap Ye Futian. "Lalu, dia adalah targetmu, kan?"

Shi Zhong mengangguk dan menunjuk ke Ye Futian. "Tuan Hua, bocah ini adalah murid Akademi Qingzhou. Dia melakukan pengkhianatan dengan mencoba keluar dari akademi dan bergabung dengan musuh kita. Untuk mencegah pengkhianatan lebih lanjut, kemampuan dan bakatnya harus dicabut. Hua Jieyu berusaha menghentikan saya untuk sebuah alasan yang saya tidak bisa dipahami. "

"Apakah dia mengatakan yang sebenarnya?" Hua Fengliu bertanya pada bocah itu.

"Guru, bagaimana mungkin itu benar?" Ye Futian menggelengkan kepalanya dengan senyum masam. Dia tahu bahwa Tuan Hua perlu diberi tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Guru?" Shi Zhong terkejut dengan panggilan ini. Wajahnya tiba-tiba menjadi pucat.

Dia tidak bisa percaya bahwa Ye Futian telah menjadi murid Hua Fengliu dan bahwa Hua Fengliu datang ke sini bukan untuk membela putrinya, tetapi untuk bocah ini.

Shi Zhong sekarang merasa merinding, punggungnya meneteskan keringat. Dia merasakan suhu di sekitar tubuhnya turun. Bahkan dengan Planenya, dia merasakan ketakutan yang sesungguhnya.

"Murid saya baru saja berjuang untuk kehormatan Akademi Qingzhou, tetapi sekarang anda mencoba untuk mencabut semua kekuatannya?" Hua Fengliu terdengar tenang, tetapi semua orang menyadari bahwa dia menyembunyikan amarahnya. Dia melangkah maju sedikit ke arah Shi Zhong. Orang-orang menyadari bahwa Shi Zhong benar-benar gemetaran.

Hua Fengliu memberikan ancamannya, "Sepertinya anda sudah menjadi Direktur Balai Elemen Tanah cukup lama."

Mata indahnya tiba-tiba berubah putih dan bersinar. Cahaya mengerikan keluar dari matanya. Rambutnya terbang di sekitar bahunya dari angin badai yang diciptakannya. Badai tersebut butuh beberapa saat untuk terbentuk, kemudian bergegas menuju Shi Zhong.

Shi Zhong tidak punya pilihan selain membela diri. Dia memanggil Spiritual Qi elemen tanah dari alam semesta untuk membentuk sebuah dinding, melindungi dirinya terhadap serangan Hua Fengliu.

Namun, itu tidak berhasil. Dinding itu hancur dalam sekejap, dan Hua Fengliu mengulurkan tangannya ke arah Shi Zhong. Angin di sekitar tubuhnya membentuk tangan yang tak terlihat yang mencekik lehernya dan mengangkat tubuhnya ke udara.

"Tuan Hua, maafkan saya. Saya tidak tahu dia murid anda!" Shi Zhong berteriak minta ampun, tapi suaranya serak karena tenggorokannya tercekik.

"Sekarang anda tahu." Hua Fengliu tampak menggila. Cahaya putih dari matanya mengerikan. Dia membanting tubuh Shi Zhong ke tanah begitu keras sehingga muncul retakan di tanah.

Para pemimpin besar tidak bisa melakukan apa-apa selain menonton saat Shi Zhong dihempaskan ke tanah dan terangkat ke udara berulang kali. Dua suara bergema di seluruh tempat itu — yaitu suara Shi Zhong menghantam tanah dan teriakannya. Orang-orang hanya bisa merasa kasihan pada Shi Zhong, karena bahkan sebagai direktur, dia seharusnya tidak membuat seseorang sekuat Tuan Hua marah.

Setelah beberapa saat, siksaan itu akhirnya berhenti. Tanah tidak lagi bergetar. Hua Fengliu menurunkan tangannya, dan matanya kembali tenang. Dia menjelaskan kepada mereka yang masih terkejut dengan apa yang terjadi, "Maaf, saya memiliki temperamen yang buruk."

Mata Ye Futian melebar, dan dia tidak bisa berhenti melihat ke Tuan Hua. Dia tidak pernah membayangkan bahwa seorang pria seperti gurunya bisa sekejam ini. Namun, dia percaya itu adalah sesuatu yang keren bagi pria sejati untuk beralih dari sosok yang tenang menjadi kejam seperti Tuan Hua.

Direktur lain dari Akademi Qingzhou hanya bisa tersenyum kecut. Leng Qingfeng mulai berbicara, "Tuan Hua, saya merasa sangat menyesal atas kesalahan kami. Kami pasti akan memberikan kompensasi kepada Ye Futian atas kesalahan kami di masa depan."

"Masa depan? Tidak ada masa depan. Akademi ini tidak layak untuknya," Tuan Hua terdengar tenang. Leng Qingfeng berhenti berbicara karena dia mengerti bahwa bila Tuan Hua sudah menerima Ye Futian sebagai muridnya, Ye Futian tidak perlu menjadi siswa resmi di akademi. Tapi dalam kasus ini, tidak mungkin Ye Futian akan mengkhianati akademi ini.

Mereka hanya bertanya-tanya kapan Ye Futian menjadi muridnya.

Segera, Leng Qingfeng diingatkan tentang kejadian masa lalu. Sebelum Penilaian Quarter Musim Gugur, ada seekor naga yang berkeliaran di Gunung Tianyao. Mereka mendengar bahwa seorang bocah pemberani telah pergi ke gunung dan diserang oleh naga itu. Kemudian bocah itu dibawa pergi oleh Hua Fengliu. Orang-orang hanya fokus mengurus naga tersebut karena sudah sangat larut malam, dan tidak memperhatikan siapa yang diserang. Ketika mereka akhirnya berusaha untuk menemukan bocah itu, dia sudah tidak ada.

Sudah berbulan-bulan, dan orang-orang sudah lupa tentang ini. Sekarang mereka akhirnya menyadari bahwa Ye Futian adalah bocah yang diserang oleh naga tersebut.

"Ayo pergi," kata Hua Fengliu.

"Oke," Ye Futian mengangguk, lalu Hua Jieyu, Yu Sheng dan Ye Futian pergi bersama Hua Fengliu.

"Itu tadi luar biasa, Guru. Apa itu? Sebuah mantra sihir atau teknik seni bela diri? Kenapa saya belum pernah melihat itu sebelumnya?" Ye Futian terus bertanya.

"Kamu akan tahu, di masa depan." Hua Fengliu tersenyum padanya.

Ye Futian tidak bisa menutupi rasa penasarannya. Dia memandang Hua Jieyu dan bertanya padanya, "Rubah, bisakah kau memberitahuku?"

Hua Jieyu membalas tersenyum padanya, "Maaf, tidak ada komentar."

"Fiuh ..." Ye Futian menghela nafas dan bergumam, "Kupikir kamu jatuh cinta padaku ketika kamu membelaku. Apa aku salah?"

Senyum di wajahnya tiba-tiba hilang. Dia memberikan Ye Futian tatapan dingin lalu berlari ke ayahnya.

Namun, Yu Sheng menatap Ye Futian dengan kagum. Lelaki ini baru saja menggoda putri gurunya. Dia percaya guru itu akan menjadi ayah mertua Ye Futian suatu hari nanti di masa depan.

Next chapter