Ditengah sanjungan massa, hari perjamuan akhirnya tiba.
Saat itu malam dan cahaya bulan setenang air. Ada banyak kereta kuda terparkir di luar kediaman Gu, tapi masih ada orang yang baru sampai ke perjamuan.
Saat dia mendengar semua pujian yang dilemparkan padanya, Jenderal Gu tersenyum sampai matanya selaras dalam satu celah panjang. Wajahnya yang keriput menyeringai menunjukan kebanggaan sepenuhnya dan bahagia seakan orang-orang ini hanya cocok untuk mengagumi keluarga Gu.
Sekarang ini, sebuah kereta kuda yang tampak angker berhenti di jembatan. Semua orang mengubah tatapan mereka ke arah kereta dan langsung menyadari simbol pada kereta kuda tersebut. Bahkan mereka yang mengelilingi Jenderal Gu menghentikan sanjungan mereka..
"Itu orang dari Aula Ratusan Herbal! Ada hubungan macam apa antara Aula Ratusan Herbal dan keluarga Gu, kenapa mereka disini?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com