webnovel

Kemarahan Qianbei Ye (3)

บรรณาธิการ: AL_Squad

Gu Ruoyun akhirnya mendapatkan kembali kesadarannya dan mengerjap "Apa yang kamu katakan? Kenapa harus aku marah? Tapi, Xiao Ye, aku tidak pernah berpikir kamu masih punya kekuatan setelah ingatanmu menghilang. Kamu bahkan menjatuhkan Ling Yi hanya dalam sedetik."

Qianbei Ye mantap Gu Ruoyun hati-hati. "Xiao Yun, Kamu.. tidak marah padaku?"

"Kenapa aku harus marah padamu?" Gu Ruoyun terlihat sedikit bingung saat dia bertanya.

Merasa seperti dia baru saja pergi ke surga setelah kembali dari neraka, Qianbei Ye memeluk Gu Ruoyun dengan semangat, memeluknya erat.

Gu Ruoyun terperangah, berdiri ditempat seolah dia baru saja tersengat listrik. Sebenarnya, dia memiliki perasaan terhadap Qianbei Ye. Dia sendiri tidak bisa menjelaskannya, tapi dia sungguh percaya dia tidak akan menyakitinya. Kepercayaan itu begitu aneh. Bahkan Gu Ruoyun tidak sepenuhnya mengerti.

Namun, pelukan ini membuatnya terpukau. Sejak pertemanan mereka sampai sekarang, Xiao Ye tidak pernah melakukan sentuhan langsung sebelumnya.

"Xiao Yun, terima kasih. Aku pikir kamu marah karena aku terlalu kejam. Itulah mengapa aku merasa takut… takut kau tidak mau bicara padaku lagi." Qianbei Ye memeluknya erat sambil melanjutkan, "Xiao Yun, aku tidak akan membiarkanmu dalam bahaya lagi. Aku tidak akan meninggalkanmu, karena aku tidak mau melihatmu terluka. Jika tidak, aku akan sakit disini."

Qianbei Ye menunjuk dadanya, sedikit mengerutkan dahi.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku selalu merindukanmu. Juga, kedatanganmu yang membuatku terbangun dari tidurku. Xiao Yun, menurutmu apakah takdir yang telah mempertemukan kita?"

"Hah? Takdir?"

Perlahan Gu Ruoyun menutup matanya. Saat itu, wajah dingin muncul di ingatannya…

Orang itu satu-satunya yang dia percaya! Atau, dia tidak akan mempercayakan adiknya sendiri padanya! Tapi akhirnya, dia menghianatinya karena keserakahannya sendiri, dan memenggal Yu'er tanpa ampun…

Ketika dia terpikir kembali tentang saat itu, hatinya berdenyut kesakitan. Rasa sakit hati itu sangat sulit untuk dilupakan bahkan setelah beberapa kehidupan...

"Takdir?"

Tiba-tiba, tawa pelan datang dari samping mereka. Gu Ruoyun perlahan tersadar dari lamunannya dan melihat Shi Yun datang ke arahnya.

Namun, tatapan Shi Yun berpindah ke Qianbei Ye.

"Sebenarnya, terkadang perasaan menipumu, terutama dalam kasusmu, saat kamu kehilangan ingatanmu."

Jika itu takdir, itu semestinya Qianbe Ye dan Gu Ruoyun dulu adalah orang yang tak berguna! Bagaimana dia berkelahi dengan pria ini? Selain dirinya, tidak ada orang di seluruh daratan utama yang akan berada disampingnya.

Qianbei Ye mengernyit. Dia menyentakan lengan Gu Ruoyun tanpa sadar saat dia berkata dengan nada rendah, "Yun kecil, aku tidak suka melihat terlalu banyak orang asing. Dapatkah kita pulang dan istirahat?"

Dia tidak menyentuhnya, tapi wanita di depannya memberinya perasaan gelisah. Perasaan itu membuatnya ingin menjauh darinya.

"Baiklah, aku juga tidak menyukai orang-orang ini."

Gu Ruoyun mengangguk, kemudian dia mengingat sesuatu dan berjalan pelan ke samping Luo Yin. "Luo Yin, maafkan aku. Aku menarikmu ke dalam masalahku."

Luo Yin menggelengkan kepala "Seharusnya aku yang minta maaf. Jika bukan karena aku, kamu tidak akan…"

Saat dia memikirkan kejadian berbahaya yang mengkhawatirkan itu, hatinya mengeras. Jika Qianbei Ye tidak sampai di waktu yang tepat, dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri selamanya.

"Jangan kuatir, Ling Yi tak bisa membunuhku."

Gu Ruoyun tersenyum. Bahkan jika Qianbei Ye tidak turun tangan, dia masih memiliki kartu trufnya dalam tubuh Zixie. Kecuali itu adalah situasi yang menakutkan, dia tidak akan membiarkan Zixie menampakkan dirinya…

"Pegang ini!"

Melihat Gu Ruoyun akan pergi, sebuah suara datang dari belakang mereka.

Shi Yun tersenyum lembut. "Gu Ruoyun, aku sebenarnya sangat mengagumimu. Tidak hanya karena kamu cukup beruntung untuk memperoleh Pedang Crippled Spirit, kamu bahkan menggunakannya untuk mengalahkan Ling Yi. Walaupun tidak ada bakat yang istimewa, kamu luar biasa beruntung, terutama…"

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Kamu mengambil pria yang kehilangan ingatan ini, dan memenuhi pikirannya dengan anggapan bahwa kalian berdua ditakdirkan, membawanya untuk percaya dengan sungguh bahwa kamu adalah orang yang dia cari. Namun, kenyataan akan menang dibelakang. Aku harap kamu menjaga dirimu."

ตอนถัดไป