webnovel

Pria Menawan Yang Tak Tertandingi, Istri? (2)

Editor: AL_Squad

"Kamu tak berperasaan, gadis kecil. Aku memelukmu dalam waktu yang lama tapi kamu malah mendorongku dengan kejam pada saat kamu terbangun."

Zixie terlihat sangat tersakiti seolah dia mendapat pelecehan besar.

"Zixie?" Gu Ruoyun heran, "Kenapa kamu menampakan dirimu? Bukankah kukatakan…"

"Jangan kuatir, aku merasakan kekuatan yang dapat membantu menghentikan auraku. Tidak ada yang akan merasakan keberadaanku. Tapi kamu sangat berani, melompat ke jurang seperti ini. Apa kamu tidak takut mati?"

"Aku sangat takut mati. Itulah mengapa aku tak pernah membahayakan diriku," Gu Ruoyun tersenyum, "Aku mendengar suara aliran air di ujung jurang dan menebak bahwa itu bukan penurunan tajam. Setidaknya, itu tidak cukup dalam untuk membuatku mati. Oh benar, kamu bilang ada kekuatan di area ini, apa itu?"

Zixie terdiam, berhenti setengah menit sebelum mengangkat kepalanya menghadap Gu Ruoyun dengan pandangan serius di wajah tampannya.

"Formasi Heavenly Spirit bukan milik Sekte Weapon Refining. Itu berasal dari Daratan Utama Puncak Timur dan dibuat oleh kultivator kuat! Rinciannya tidak jelas tapi aku dapat merasakan kekuatan hebat di dalamnya."

"Kekuatan hebat?" Gu Ruoyun mengerutkan kening, kilatan melintas di matanya, "Zixie, aku ingin mencari tahu situasinya dan melihat ada rahasia apa dalam gua ini!"

Zixie terlihat sedikit ragu, memikirkan sejenak permintaannya sebelum menjawab, "Kamu tahu bahwa kekuatanku tersegel, gadis kecil. Baru sekarang aku merasa segelnya longgar. Aku harus langsung mengunci diriku dalam kultivasi pintu tertutup untuk menerobos, jadi…"

"Jangan kuatir, aku tidak apa-apa sendiri."

"Baiklah," Zixie mengangguk, "Jika kamu dalam bahaya, langsung panggil aku. Aku akan terbangun dari tidurku dan datang menyelamatkanmu."

Gu Ruoyun tidak membalas. Dia mengerti bahwa kultivasi pintu tertutup ini sangat penting untuk Zixie. Kecuali dia sudah terpojok, dia tidak akan memanggilnya…

Dalam gua, suara aliran air dapat didengar dengan jelas. Mengejutkan hati Gu Ruoyun. Hatinya berdebar tak menentu.

Dia melangkah dengan hati-hati dan perlahan, seakan dia takut mengacaukan benda-benda disekitarnya. Dari awal, dia tidak bisa merasakan kekuatan misterius yang dikatakan Zixie. Tapi semakin dia menjelajah, semakin dia merasakan kekuatan itu, membuatnya sulit bernafas.

Tapi anehnya, tidak ada bahaya sedikitpun!

"Tidak!" dia menolak. "Aku bisa merasa diriku dikelilingi aura aneh. Namun makhluk tak diketahui ini tidak menyerangku."

Ini membuatnya bingung, dia tidak mengerti apa yang terjadi.

Bahkan dia tidak tahu berapa lama dia berjalan sampai sebuah pintu batu muncul di hadapannya.

"Tidak salah lagi, itu ada dibalik pintu ini. kekuatan misterius itu bersembunyi dibalik pintu ini."

Gu Ruoyun mengambil nafas panjang, perlahan meletakan tangannya di pintu batu. Setelah di mempersiapkan dirinya, pintu itu terbuka sendiri.

Seketika, pandangan di depannya membuatnya tak bernafas. Dia tak pernah melihat pemandangan hebat seperti ini.

Di tempat tidur yang ada di dalam ruang batu, berbaring seorang pria. Rambutnya berwarna perak mempesona. Seperti riak perak air, mengalir ke tanah. Dia memakai jubah merah darah, begitu kontras dengan wajah pucatnya. Diantara alisnya ada api merah yang terlihat seperti mawar mekar. Sangat mempesona.

Gu Ruoyun tak pernah melihat pria yang begitu indah selama hidupnya. Bahkan wanita tercantik di dunia tidak sepersepuluh dari keindahannya. Sekali lihat saja akan membuat hati berdetak kencang.

Sebelum dia tersadar, pria itu membuka matanya perlahan.

Kebingungan dan ketidakpastian menutupi mata merah tua pria itu sambil perlahan melihat sekitar ruang batu sebelum tatapannya akhirnya jatuh pada Gu Ruoyun.

Dia tidak tahu mengapa tapi Gu Ruoyun secara naluriah merasa seolah pria ini sangat berbahaya! Memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan seluruh dunia!

Namun, apapun yang dikatakan pria itu sangat mengejutkannya, menahannya di tempat dia berdiri. Membuat dia kehilangan semua kesopanan.

"Istri."

"Istri?" Pikir Gu Ruoyun.

Bagaikan petir yang menyambarnya. Gu Ruoyun menatap dengan heran pada wajah pria rupawan itu.

"Pria ini…setelah membuka matanya, dan dia memanggilku…istrinya?" Dia bertanya-tanya, bingung.

"Siapa kamu? Kenapa kamu disini?"

Pria itu menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu."

"Kamu tidak tahu?"

"Aku tidak ingat apapun."

Gu Ruoyun mengusap dagunya sambil melihat pria yang kesulitan mengingat identitasnya.

""Nampaknya pria ini kehilangan ingatan," Dia bergumam, "Dia melupakan semuanya."

Sementara itu, di bagian Formasi Heavenly Spirit, di luar jangkauan indera Gu Ruoyun, disekitar pegunungan daratan utama, raungan keras terdengar, menggema di langit. Hewan spiritual di pegunungan berlutut, serempak membungkuk ke arah tertentu.

"Raja kita telah bangun! Semuanya harus menyambutnya! Semuanya harus membungkuk di depannya! Raja kita telah kembali!"

Next chapter