"Aku ingin hidup seperti ini juga!!" Xu Baocai meratap dalam hati ketika dia melihat Bai Xiaochun pergi.
Sesaat kemudian, Tuan Peramal-Dewa bangkit dari membungkuk, berdeham, dan berkata, "Saudara Xu, sudah beberapa bulan. Bagaimana kau berakhir dalam situasi yang begitu buruk?"
Kemarahan Xu Baocai segera timbul. Bagaimanapun, pada awalnya dorongan dari Tuan Peramal-Dewa-lah yang meyakinkannya untuk meninggalkan Bai Xiaochun. Namun, dia tahu bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyuarakan amarahnya. Yang bisa dia lakukan adalah memasang ekspresi pahit di wajahnya dan mengutuk Tuan Peramal-Dewa di dalam hati.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com