Ketika Gu Yusheng menyelesaikan kata terakhir, senyuman terakhirnyapun menghilang dari wajahnya. Ia memaksakan kata terakhir itu terucap di antara giginya. Kedengarannya sangat dingin sampai membeku di udara.
Qin Zhi'ai takut dengan nada suaranya, dan jantungnya mulai berdebar. Hal-hal kejam yang pernah dilakukan Gu Yusheng padanya mulai bermunculan seperti film di kepalanya. Ia bingung dan bertanya-tanya mengapa Gu Yusheng menyebut Lu Bancheng lagi. Ia hanya mengernyit sedikit, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Ia pun mempercepat langkahnya.
Gu Yusheng berpikir dalam benaknya, Qin Zhi'ai menemukan alasan untuk berbicara dengan Lu Bancheng, tetapi ia tidak mau berbicara denganku. Apakah ia berjalan secepat itu untuk menjauh dariku sesegera mungkin?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com