Sikap acuh tak acuh Gu Yue Ze membuatnya tampak seakan-akan semua yang dia lakukan pada Ye Wan Wan tidak pernah terjadi.
Namun, Ye Wan Wan secara naluriah melihat motif tersembunyi dan hasrat di matanya.
Ye Wan Wan memandang pria di hadapannya ini yang berpura-pura menjadi pria terhormat tetapi memiliki hawa nafsu di matanya. Dia dengan termenung bertanya, "Gu Yue Ze, apakah dahulu aku benar-benar menyukaimu?"
Gu Yue Ze mengangkat alisnya. "Apa maksudmu?"
Ye Wan Wan mengangkat bahu. "Tidak apa-apa. Aku hanya mengira aku mungkin buta waktu itu, dan otakku tidak berpikir dengan jernih."
Pikirannya mungkin trauma akibat serangan teroris itu. Kalau tidak, kenapa dia bisa menyukai seseorang seperti Gu Yue Ze?
Bola mata Gu Yue Ze tiba-tiba menciut, dan seringai muncul di bibirnya. "Ye Wan Wan, kau tidak mungkin masih bermimpi dan berkhayal ingin naik ke tempat tidur Si Ye Han, kan?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com