Li Sicheng mengerang seraya berbisik, "Perbaiki rasanya lain kali."
Jing Sao tidak menanggapi.
Li Sicheng membalik-balik tumpukan dokumen yang telah diberikan Tang Mengying kepadanya dan memindai mereka baris demi baris. Dengan segera, matanya tertuju pada sebuah dokumen.
"Persyaratan Desain Arsitektural LS"
Li Sicheng melihat judul itu, dan sebuah cahaya melintasi matanya yang dalam.
Jing Sao telah bersama-sama dengan pria itu selama lebih dari tiga tahun, jadi penjaga itu langsung menyadari perubahan kecil ini. "Ada apa?" Dia bergegas menghampiri dan melirik dokumen tersebut.
Bibir Li Sicheng sedikit melengkung, tetapi jelas mengungkapkan suasana hatinya yang baik.
Merasakan sebuah rasa sakit yang samar-samar di sudut bibirnya, Li Sicheng menyeka darah itu dan matanya menjadi dingin. Melirik Jing Sao yang telah mendekat, dia bertanya, "Apakah kau ingin kembali bekerja di kantor polisi?"
"Tentu saja!" Penjaga itu memutar matanya. "Tidakkah kau ingin pulang untuk menemui istri dan anak-anakmu?"
"Beberapa hari ini, aku mungkin harus keluar sedikit lebih lama, kau harus melindungiku."
"Apa yang akan kau lakukan kali ini?" Jing Sao menjadi cemas, suaranya terdengar sangat pelan. "Kau tahu bahwa kau sudah keluar terus beberapa hari ini, dan aku ketakutan setengah mati!"
"Aku sudah katakan sebelumnya bahwa kita bisa keluar dari sini paling lama setengah tahun lagi." Suara Li Sicheng terdengar sangat pelan. Matanya belum meninggalkan dokumen itu, dan perlahan-lahan dia membalik sebuah halaman. "Kapan aku mengatakan hal itu?"
"Dua minggu yang lalu."
"Jadi, kita punya lima setengah bulan lagi. Tapi sekarang dengan bantuan istriku, kita bisa keluar dalam dua bulan lagi paling cepat."
Dua bulan, mungkin dirinya bisa datang untuk merayakan ulang tahun kedua orang anak itu. Saat memikirkan hal ini, raut wajah Li Sicheng menjadi lembut.
Mata Jing Sao berbinar-binar. Dia merasa sangat gembira, menggosok-gosokkan tangannya dengan penuh semangat. "Benarkah?" Tetapi dengan sangat cepat, dia menjadi serius dan bertanya, "Kau meminta istrimu untuk membantu?"
"Ya."
"Bagaimana kau bisa melakukan ini? Bukankah kita setuju …."
"Aku tidak terekspos," Li Sicheng memotong perkataan Jing Sao, menatap penjaga itu dengan mata dinginnya dengan penuh arti. "Karena aku sudah berjanji padamu, aku akan menepati janjiku. Tapi tolonglah aku selama sisa waktu itu."
Sambil menatap pria itu, Jing Sao merasa sedikit bingung. "Benarkah?"
Li Sicheng mengabaikan penjaga itu dan menatap ke arah dokumen-dokumen itu kembali. Pria itu berkata dengan dingin, "Pergilah ke pintu."
"Cih …." Jing Sao melirik pria itu, tetapi dengan cepat pergi ke pintu sebagai penjaganya. Tidak main-main, jika orang lain mengetahui tentang rahasia kecil mereka, hal itu akan mengerikan. Li Sicheng menyalakan laptopnya dan jari-jarinya menari di atas kibor. Sebuah layar hitam dengan cepat muncul, dan kode biru, putih, dan merah ditampilkan di monitor itu. Mengubah lokasinya ke Kanada, Li Sicheng membuka sebuah desktop kecil temporer1.
——————————
Su Qianci menjadi semakin panik saat dirinya merasa semakin tidak pasti. Saat mendengarkan kata-kata yang datang dari tempat itu, Su Qianci bersandar di tempat tidur dan merasa benar-benar tidak berdaya. Memegang ponselnya, Su Qianci menatap ketiga angka itu, dan jari-jarinya gemetaran. Dia akhirnya menghapus angka-angka itu, membuka daftar kontak, dan menekan nomor ponsel Li Jinnan.
Li Jinnan dengan cepat mengangkat telepon itu dan suaranya terdengar cukup waspada. "Kakak ipar?"
Saat mendengar suara adik iparnya, Su Qianci dengan segera merasa bahwa dirinya telah menemukan dukungan dan tidak bisa menahan tangisnya. "Adik ipar …."
Li Jinnan menegakkan tubuhnya, alisnya bertaut. "Qianci, apa yang telah terjadi?"