Tempat itu merupakan aula yang sangat besar dan luas. Pandangan seseorang akan terasa seolah memburam jika dia mencoba melihat ujung aula tersebut. Seluruh aula seakan berada dalam kondisi sebelum kekacauan terjadi.
"Dhuaar!"
Saat ini, dua sosok sedang melintas cepat di aula tersebut. Tak lama kemudian, mereka mendadak saling bertarung. Pukulan serta tendangan dikerahkan, dan kekuatan dahsyat menyeruak sehebat lahar gunung berapi.
Tetapi, apabila dilihat lebih dekat, siapapun bakal menyadari kalau dua sosok itu rupanya adalah Lin Dong. Selain itu, hal teraneh di sana adalah dua sosok tersebut tampak sama persis. Namun salah satunya tampak tidak terlalu hidup, sedangkan sosok yang berbeda terlihat acuh. Bahkan, mata hitam legam pemuda itu sama sekali tidak memperlihatkan sorot emosi sedikit pun.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com