Fluoresensi bersinar di danau yang jernih itu. Mu Chen dan yang lainnya menatap danau tersebut dengan seksama, seolah-olah mereka ingin menembusnya dan menjelajahi harta karun yang tersimpan di dalamnya.
"Mari kita bersiap-siap untuk pergi." Han Shan menjilat bibirnya. Ia sudah melewati perjalanan yang melelahkan. Setelah akhirnya berhasil sampai di tempat tujuannya, kini adalah saatnya untuk memetik buah dari jerih payahnya. Mu Chen dan yang lainnya mengangguk dengan penuh semangat karena sudah tak bisa membendung luapan kebahagiaan mereka lagi.
"Usahakan untuk tidak mencemari danau ini. Untuk siapa yang nantinya akan memiliki harta karun di sana, kita serahkan saja pada takdir." Han Shan tertawa, dan ia pun menjadi yang pertama melesat. Dengan sekali lambaian lengan bajunya, gelombang Spiritual bergulung-gulung, dan terlihat tulang belulang putih yang amat besar di dalam danau itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com