"Saya sudah menghubunginya dengan menggunakan kekuatan sihir. Seharusnya dia segera keluar..." Xena berdiri di belakang Jeffries dengan ekspresi bingung, "Apakah dengan status yang tuan miliki tuan perlu melakukan formalitas semacam ini?"
Namun, Jeffries tidak berniat untuk menjelaskan alasannya. Sebaliknya, dia bahkan berdiri lebih tegak, seperti sebuah tombak yang bisa menembus langit, matanya tertuju pada pintu masuk utama menara sihir itu.
"Dia datang!" Seru Jeffries pelan.
*Brak!* Pintu masuk utama menara sihir itu terbuka untuk memperlihatkan sosok Leylin yang ekspresi wajahnya seperti orang yang sedang meminta maaf, dia mengenakan jubah sihir berwarna emas keunguan. "Saya tidak pernah menyangka bahwa Tuan Jeffries akan datang sendiri..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com