webnovel

Pertarungan di Langit – bagian 2

บรรณาธิการ: Wave Literature

Seekor Black dragon termasuk di dalam tingkatan tertinggi jika dibandingkan dengan Magical Beast yang lain. Ras Black dragon umumnya adalah seekor Magical Beast dengan tingkat kesembilan. Ras yang sangat kuat ini bahkan bisa setara dengan petarung Saint-level. Bagaimanapun juga, seekor black dragon baik tingkat kesembilan ataupun Saint-level, tentu saja jauh lebih kuat dibandingkan dengan seekor Velocidragon.

Saat ini, kelompok pemuda dan ketiga instruktur mereka berjarak sekitar ratusan meter dari Magical Beast itu. Melihat seekor Black Dragon dengan dekat tentu saja menumbuhkan pengalaman mengerikan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Magical Beast yang paling menakutkan?

Di kepala Magical Beast itu, terlihat seseorang berjubah abu-abu yang terlihat sangat angkuh. Angin berhembus kearahnya, meskipun jubah abu-abu orang itu sedikit berkibar, orang itu mampu untuk berdiri kokoh seolah tak ada yang mengusiknya dan juga terlihat seperti sebuah patung batu. Pandangannya tertuju pada seseorang berumur paruh baya mengenakan jubah berwarna hijau yang juga melayang di depannya. Orang berjubah hijau itu membawa pedang di belakang punggungnya.

Pria berjubah abu-abu yang mengendarai Black Dragon dan pria berjubah hijau yang membawa pedang itu saling menatap.

Terbang melayang di angkasa!

Selain seorang Mage elemen angin yang dapat menggunakan Magic tingkat ketujuh, 'Soaring Technique', hanya petarung Saint-level yang bisa berdiri dan terbang mengitari angkasa. Pedang yang dibawa oleh pria berjubah hijau ini juga menunjukkan identitasnya.

Seorang Warrior. Seorang Saint-level Warrior.

"Pria berjubah abu-abu yang dapat menundukkan seekor Black Dragon? Dan seorang Saint-level Warrior yang dapat terbang di langit?" Linley yang berumur delapan tahun itu sangat terkejut, meskipun telah menyaksikan pertempuran hebat kemarin. Bukan hanya ia, bahkan Hillman seorang Warrior tingkat keenam pun tak bisa berkata-kata.

"Seorang petarung Saint-level... Seorang petarung Saint-level yang sesungguhnya." Gumam Hillman dengan tubuhnya yang gemetar.

Hillman yang telah berpengalaman dalam pertarungan hidup dan mati adalah yang pertama yang dapat tersadar. Namun meski begitu, Hillman masih merasa bahwa dirinya dalam sebuah mimpi. "Kemarin seorang Mage elemen ganda datang kemari. Hari ini, sesuatu yang lebih hebat lagi dua orang petarung Saint-level dan seekor Black Dragon! Selama ini, tak pernah aku melihat hal seperti ini."

Hillman merasa sedikit pusing.

Seekor Black Dragon adalah Magical Beast yang terkuat diantara lainnya, setidaknya setara dengan tingkat kesembilan. Seseorang yang dapat menundukkan Magical Beast seperti itu tentu saja tidak lain adalah seorang petarung Saint-level. Dan sepertinya, orang yang dihadapinya pun juga seorang Saint-level Warrior.

Hal ini adalah bukti bahwa pria berjubah abu-abu itu juga adalah seorang petarung Saint-level.

Hillman dan yang lainnya berjarak ratusan meter dari makhluk itu. Seberapapun tajamnya pendengaran mereka, tak mungkin dapat mendengar perkataan kedua orang itu dengan jarak demikian jauhnya.

Tanpa mengetahui pembicaraan mereka, mereka hanya berdiam diri hingga kemudian…

"Roooaaaaaaaarrrr."

Tiba-tiba, Magical Beast itu mengeluarkan auman yang diikuti dengan kepakkan sayapnya yang dahsyat. Auman itu mengeluarkan tekanan yang teramat sangat, sehingga kaki mereka semua termasuk Hillman menjadi lemas dan sulit untuk bernafas.

"Apakah ini Dragonsfear?" Linley merasa hatinya seperti tertimpa batu besar yang membuatnya sulit untuk bernafas, namun, ia juga merasa sangat bergairah dan darahnya mulai mendidih.

Magical Beast itu memang terlalu kuat.

"Rudi [Lu'di]! Jangan berlebihan!" Pria berjubah hijau itu tiba-tiba mengeluarkan seruan keras. Suaranya sangatlah keras bagaikan petir. Tak hanya Hillman yang dapat mendengar suara itu, namun juga seluruh penduduk kota Wushan.

Hillman terhenti sesaat dan bergumam, "Rudi? Rudi?"

Namun Hillman menyadari apa yang terjadi. Berbalik arah dengan cepat, dan berteriak ke arah anak-anak itu, "Kalian semua, pulang sekarang juga! Pulang dan sembunyi! SEKARANG!" Teriakan Hillman membuat anak-anak disekitar terkejut.

Perkiraan Hillman sangatlah jelas.

Kedua petarung Saint-level itu jelas sedang memperdebatkan sesuatu. Dan sepertinya mereka akan memulai pertarungan mereka.

Ketika petarung Saint-level akan bertarung, anak-anak yang sedang berdiri melihat disana tak akan bisa dilindungi. Sedikit imbas dari pertarungan mereka dapat membunuh anak-anak yang ada disana. Petarung Saint-level dikenal memiliki kekuatan yang mampu mengguncang langit dan memporak-porandakan bumi.

Meskipun terdengar seperti melebih-lebihkan, mereka memang memiliki kemampuan untuk menghancurkan gunung.

"Cepat. Jangan berdiam diri saja disana, cepat!" Teriak Hillman sambil mendorong anak-anak tersebut.

Akhirnya anak-anak itu mulai tersadarkan. Meskipun mereka tak paham mengapa Hillman menyuruh mereka untuk pulang dan ingin melihat pertarungan seorang petarung Saint-level, Bentakan Hillman mampu untuk membuat mereka kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Lorry, Roger, cepat, bawa anak-anak itu pulang ke rumah mereka. Cepat! Jika petarung Saint-level itu bertarung, dan efek dari pertarungannya mengenai kita, maka hasilnya adalah…"

Wajah Hillman dipenuhi dengan ketakutan.

"Baik kapten!" Lorry dan Roger mengerti apa yang dipikirkan oleh kapten mereka.

Lorry dan Roger seketika berbalik arah dan menggendong mereka yang tak dapat berlari dengan cepat. Mereka membawa dua orang anak di tiap tangan dan dua lagi di punggung mereka. Hillman kemudian juga melakukan hal yang serupa.

"Linley, pulanglah, cepat!" Hillman yang sedang membawa beberapa anak meneriaki Linley yang saat ini juga berlari.

"Aku tahu paman Hillman!" Balas Linley.

Meskipun Linley hanya berumur delapan tahun, namun ia dapat menyeimbangi kecepatan berlari anak-anak yang berumur empat belas tahun. Saat berlari, seringkali Linley menoleh ke langit. Seekor Black Dragon dan dua orang petarung Saint-level mendapatkan perhatiannya.

"Kapten, Tuan Hogg menyuruh kami untuk membantumu!" Dua belas orang Warrior itu berteriak pada Hillmansaat mereka bertemu dengannya.

"Cepat, bawa mereka pulang!" Hillman langsung memerintah.

"Ya kapten!" Warrior itu membalas dengan cepat dan mulai membawa anak-anak itu pulang ke rumah.

"Kalian semua, pulanglah! Pulang dan bersembunyi! Lindungi diri kalian!" Teriak Hillman dengan suara yang keras.

Hillman memiliki kedudukan yang tinggi di kota Wushan. Setelah mendengar perkataan itu, banyak penduduk yang ketakutan sesaat setelah melihat makhluk itu tahu apa yang harus mereka lakukan. Saat ini, seisi kota Wushan berubah ramai. Semua anak-anak dan para pekerja pulang ke rumah mereka. Yang saat ini dapat melindungi mereka adalah kekuatan dinding-dinding batu rumah mereka yang kokoh.

Linley juga langsung pulang menuju rumahnya.

"Cepat, sembunyi di ruangan bawah gudang." Kata Hogg yang sedang berdiri di tengah-tengah halaman. Saat melihat Linley, ia langsung menyuruhnya untuk sembunyi juga. Ruang bawah tanah yang berada di bawah gudang adalah ruangan yang terbesar dan terkuat di perumahan klan Baruch. Siapapun yang sembunyi disana tentu dapat selamat.

"Ya ayah!" Linley membalas dengan cepat, dan berlari menuju ruangan itu.

Saat berlari secepat mungkin, pikiran Linley masih terpaku pada seekor Black Dragon, seseorang berjubah abu-abu dan seseorang berjubah hijau itu. Ia tak dapat menahan dirinya untuk melihat kembali di langit arah timur. Karena seluruh bangunan di kota Wushan tidaklah terlalu tinggi, ia dapat melihat mereka semua di kejauhan.

Saat ini, Magical Beast itu menggeram tanpa henti dengan suara pelan.

"Dillon [Di'long], jika kamu keras kepala seperti ini, maka apa yang terjadi nanti bukanlah salahku." Terdengar suara yang dingin dari langit. Diikuti setelahnya auman Magical Beast tanpa henti dan mengeluarkan api hitam dari mulutnya.

"Rudi, hari ini aku akan melihat seberapa kuatnya dirimu!" Pria berjubah hijau itu membalas dengan penuh amarah.

ตอนถัดไป