"Leci? Apa yang yang kau lakukan di tempat Tabib?" Peramal Tembaga Trigram Abadi melambaikan tangannya ke arah si Leci dan tersenyum.
"Trigram Tembaga, halo." si Leci tersenyum manis, mengungkapkan dua lesung pipitnya. "Aku telah menunggumu."
Peramal Tembaga Trigram Abadi tercengang. "Menungguku?"
"Ya, aku sudah menunggumu cukup lama." si Leci tersenyum lebih manis lagi.
"Si Leci, apa kau membutuhkan sesuatu?" Peramal Tembaga Trigram Abadi benar-benar bingung. Segera setelah itu, dia berkata sambil tersenyum, "Leci, ayo kita bicara sambil jalan. Oh iya, aku masih harus berterima kasih kepadamu karena sudah mengantarkan muridku itu ke tempat Tabib… aku sangat berterima kasih!"
Setelah berkata begitu, Peramal Tembaga Trigram Abadi mengendalikan pedang terbangnya dan mendekati si Leci, berencana untuk terus berbicara dengannya sambil berjalan berdampingan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com