"Apa? Apa yang datang?" tanya Roland dengan terkejut.
Sebelum Roland sempat bertanya lebih lanjut, tanah di bawah kakinya telah naik dan mulai retak. Menara batu hitam itu menjulang ke udara dalam 1 detik. Dan seekor monster berwarna abu-abu raksasa melompat keluar dari dalam retakan tanah dan membuka mulut besarnya yang berwarna merah, monster itu mencoba melahap menara batu hitam itu. Lendir yang ada di kulit monster itu terciprat ke segala arah.
Karena Summer hanya bisa merekonstruksi adegan tanpa suara, Roland merasa seperti sedang menonton film bisu yang terasa nyata. Namun para penyihir itu, yang belum pernah menonton bioskop bahkan bereaksi lebih heboh lagi. Mereka semua berteriak ketakutan dan mundur beberapa langkah. Ashes bahkan langsung mengeluarkan pedangnya dan berdiri di depan Tilly untuk melindunginya.
Yang lebih mengerikan adalah, ternyata ada lebih dari 1 monster!
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com