Akademi Hongtian, ruang kelas Lu Xun.
Sebagai seorang guru bintang di akademi, ruang kelas Lu Xun memiliki lebar beberapa ratus meter, sebesar lapangan sepakbola raksasa. Para murid sudah berbaris berurutan, dan mereka berjumlah beberapa ratus orang.
"Seperti yang diharapkan dari Laoshi Lu, aku telah mendengar desas-desus di luar bahwa murid yang tak terhitung jumlahnya merasa terhormat untuk menjadi muridmu dan mereka berusaha keras untuk diterima di bawah pengajaranmu, dan ternyata semua itu adalah benar adanya!" Melihat jumlah murid di kelas Lu Xun, seorang tetua membelai janggutnya seraya ia menatap seorang pemuda yang tidak terlalu jauh darinya.
Pemuda itu berusia sekitar 26 hingga 27 tahun. Mengenakan pakaian berwarna biru, ia berdiri tegak seolah tombak yang akan menembus langit, terpancar aura angkuh dari dirinya.
Adapun tetua tersebut, jika Shang Bin ada di sini, ia akan bisa mengenalinya. Tetua tersebut adalah penguasa Paviliun Hongtian, Tetua Hong Hao!
"Kamu telah memujiku secara berlebihan, Tetua. Aku hanya memenuhi tanggung jawabku dalam mendidik mereka. Mereka telah melebih-lebihkan pembicaraan tentang diriku!" Pemuda itu terkekeh.
Kata-katanya mungkin terdengar rendah hati, tetapi sikapnya memancarkan kepercayaan diri dan kebanggaan.
"Dapat terlihat jelas apakah kamu telah dinilai berlebihan atau tidak hanya dengan melihat standar para murid. Aku telah mendengar bahwa lebih dari tujuh puluh murid dari seratus murid peringkat teratas telah diterima di kelasmu setelah mengajukan permohonan. Selanjutnya, dari dua ratus murid baru yang telah kamu terima, tampaknya tidak ada satu pun yang memiliki peringkat di bawah lima ratus!"
Tetua Hong Hao tersenyum seraya ia mengelus jenggotnya.
Kemarin, ketika ia mendengar angka-angka itu, ia juga terkejut.
Meskipun masih muda, Laoshi Lu Xun ini telah menjadi guru bintang yang paling bersinar di seluruh akademi. Hampir semua tunas baik di antara para murid baru telah diambil olehnya.
Hasil seperti itu, terlepas dari sejarah akademi yang panjang, jarang terlihat.
"Merupakan sebuah kehormatan bagiku saat para murid bersedia mengajukan permintaan untuk berada di bawah pengajaranku!" Mendengar pujian dari seorang tetua Petarung 7-dan, Laoshi Lu Xun menjadi angkuh dan bangga. Setelah itu, ia berbalik, kemudian bertanya, "Tetua Hong Hao selalu menjadi sosok yang sibuk, jadi angin apa yang membawamu ke sini hari ini? Mungkinkah kamu memiliki sesuatu hal yang membutuhkan bantuanku? Selama itu masih dalam batas kemampuanku, aku akan memberikan yang terbaik!"
Ia tidak percaya bahwa seorang tetua yang kuat seperti Hong Hao akan berada di sini hanya untuk mengobrol.
"Berbicara tentang itu, memang ada sesuatu hal yang membuatku perlu merepotkanmu. Aku sudah lama berteman dengan ayahmu dan aku bahkan menyaksikan ketika kamu tumbuh dewasa. Aku tahu bahwa kamu adalah orang yang jujur, jadi aku datang ke sini untuk memintamu menyelidiki seorang guru untukku!"
Kata Tetua Hong Hao.
"Jangan menyebut ayahku, ia adalah barang antik yang keras kepala!" Melihat bagaimana Hong Hao mencoba memainkan kartu emosi, Lu Xun mengerutkan keningnya. "Guru mana yang kamu ingin aku selidiki?"
"Zhang Xuan!" kata Tetua Hong Hao.
Setelah kejadian dengan Zhang Xuan di Paviliun Hongtian1 miliknya, bisnisnya sekarang terabaikan. Kemarahan sudah sangat membakar hatinya. Jika ia tidak mempertimbangkan identitasnya, ia pasti sudah berlari ke kediaman Zhang Xuan untuk menampar Zhang Xuan.
"Zhang Xuan? Maksudmu orang yang mendapat nilai nol dalam Ujian Kualifikasi Guru dan menyebabkan kultivasi Zhao Yanfeng menjadi kacau hingga murid tersebut mengamuk?"
Lu Xun menoleh ke arah Hong Hao.
Ia sudah mendengar berbagai tindakan 'besar' dari Laoshi Zhang itu. Terlebih lagi, ia bahkan menerima bekas murid Zhang Xuan, jadi bagaimana mungkin ia tidak mengenal Zhang Xuan.
"Benar sekali!" Tetua Hong Hao mengangguk.
"Dia hanya seorang sosok sampah dari kalangan guru, ia akan dipecat cepat atau lambat. Apakah tetua memiliki dendam dengannya?" Lu Xun bingung.
Di satu sisi adalah seorang tetua yang mapan yang bisa bersaing untuk posisi kepala sekolah akademi sementara di sisi lain, seorang guru yang bisa dipecat kapan saja. Keduanya hidup di dunia yang sangat berbeda, jadi bagaimana mereka bisa berhubungan satu sama lain?
"Ini hanya masalah kecil! Aku sudah mendengar bahwa Biro Pendidikan telah mengeluarkan ultimatum kepadanya. Selama ia gagal menerima murid mana pun selama masa sekolah ini, lisensi mengajarnya akan dicabut dan ia akan dikeluarkan dari akademi! Karena hal itu, aku perlu merepotkan Laoshi Lu untuk melihat apakah kamu dapat menerima para murid Zhang Xuan di bawah pengajaranmu! "
Tetua Hong Hao mengungkapkan tujuan di balik kunjungannya.
Dia sudah mencari tahu tentang Zhang Xuan sebelum menuju ke sini, termasuk fakta bahwa Zhang Xuan telah merekrut lima murid selama masa sekolah ini.
Zhang Xuan adalah seorang guru dan identitasnya tersebut melindunginya, membuat tetua Hong Hao tidak memiliki cara untuk menghadapi Zhang Xuan. Namun, begitu Zhang Xuan kehilangan identitasnya sebagai guru, bukankah berarti Hong Hao akan dapat melakukan pembantaian kepada Zhang Xuan?
"Menerima murid-muridnya di bawah pengawasanku?" Lu Xun tidak menduga bahwa Hong Hao akan mencarinya karena masalah seperti itu.
"Benar sekali. Sebagai seorang guru bintang Akademi Hongtian, kamu mungkin satu-satunya yang mampu melakukannya! Selama kamu mengungkapkan niat seperti itu, beberapa murid Zhang Xuan kemungkinan besar akan menarik diri dari pengajarannya dan bergegas untuk mengejarmu!" Tetua Hong Hao terkekeh. "Berurusan dengan seorang guru yang memiliki murid di bawah naungannya adalah hal yang merepotkan. Jika ia tidak memiliki murid di bawah naungannya, maka berbagai hal tidak akan jadi serumit itu."
"Hm … " Lu Xun ragu-ragu.
"Tidak ada yang perlu diragukan, apakah kamu lupa tentang Zhao Yanfeng? Jika kamu membiarkan Zhang Xuan untuk terus mengajar muridnya seperti itu, sejarah hanya akan terulang dan kehidupan murid-muridnya akan hancur! Kamu menyelamatkan mereka dengan membawa mereka pindah ke bawah pengajaranmu!"
Tetua Hong Hao segera memberi Lu Xun dorongan setelah melihat keragu-raguan dalam diri Lu Xun.
"Baiklah, aku akan membantumu dalam masalah ini. Aku akan mengungkapkan niatku untuk menerima para murid yang berada di bawah pengajaran Zhang Xuan hari ini!" Lu Xun mengangguk.
"Baguslah!"
Mata Tetua Hong Hao menyala dan kegembiraan mengalir di dalam hatinya.
Sekarang Laoshi Lu telah menyetujuinya, ia sudah bisa dengan jelas melihat wajah Zhang Xuan yang kecewa dan putus asa.
[Hmph, karena ia berani menyebabkan Paviliun Hongtian di ambang penutupan, Hong Hao perlahan-lahan akan mempermainkan Zhang Xuan dan menunjukkan kepadanya apa arti ketakutan yang sebenarnya!]
Ketika Hong Hao bersukacita karena hal tersebut dalam benaknya, dan memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menghukum Zhang Xuan, seorang murid baru bergegas mendekat.
"Laoshi Lu!"
Setelah berdiri di hadapan Lu Xun, murid itu berlutut.
"Wang Yan, ada apa?"
Melihat anak muridnya ini, Lu Xun tersenyum dan mengangguk.
Wang Yan ini adalah salah satu dari beberapa murid yang paling berbakat dari kelompok murid baru saat ini. Terlebih lagi, ia adalah cucu dari Tetua ke-2 klan Wang, sehingga memiliki posisi terhormat. Bahkan bagi Lu Xun, dirinya merasa bangga menerima seorang murid dengan kedudukan seperti itu.
"Laoshi Lu, aku … aku … "
Wang Yan, yang baru saja datang dari Menara Pencerah Kehendak, berlutut di lantai dan ia tampak seperti seseorang yang berada dalam keraguan.
"Apakah kamu menemukan beberapa masalah dalam kultivasimu? Jangan ragu untuk mengatakannya!" Melihat Wang Yan tergagap, Lu Xun berbicara dengan anggun.
"Pengetahuan Laoshi Lu sangat luas, belum lagi bahwa ia adalah guru paling terkenal di seluruh akademi. Jika kamu memiliki kesulitan, jangan ragu untuk membicarakannya. Ia pasti bisa menyelesaikannya untukmu!" Tetua Hong Hao berkata sambil tersenyum seraya ia mengelus jenggotnya.
"Baiklah, aku akan mengatakannya kalau begitu … "
Wang Yan mengatupkan rahangnya dan melanjutkan, "Aku ingin … mundur dari pengajaranmu. Kuharap Laoshi Lu dapat memenuhi permintaanku!"
"Mengundurkan diri dari pengajaranku?"
Lu Xun terhuyung. Matanya membelalak tak percaya.
Orang lain berkelahi satu sama lain untuk diterima di bawah naungannya, namun orang ini justru ingin … mengundurkan diri dari pengajarannya?
[Apa kamu bersungguh-sungguh?]
Setelah mengajar di Akademi Hongtian selama bertahun-tahun, ia belum pernah bertemu dengan situasi seperti ini!
"Iya!" Sekarang setelah kata itu keluar, Wang Yan menghela napas lega dan buru-buru menganggukkan kepalanya.
"Apakah kamu memiliki sesuatu yang sulit kamu katakan, atau kamu diancam oleh orang lain?" Lu Xun tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
"Tidak, ini pilihan yang kubuat atas kehendakku sendiri!" kata Wang Yan.
"Kamu tahu bahwa setelah mengundurkan diri dari pengajaranku, tidak ada guru di akademi ini yang akan mau menerimamu, 'kan?" Mendengar bahwa murid itu membuat pilihan atas kehendaknya sendiri, Lu Xun melanjutkan.
Lu Xun adalah guru paling terkenal di akademi. Bagaimana mungkin ada guru lain yang berani menerima murid yang mengundurkan diri dari pengajarannya?
"Selama aku mengundurkan diri dari pengajaranmu, aku akan bisa mendengarkan kelas Laoshi Zhang Xuan. Ini adalah kesempatan bagiku, jadi aku berharap Laoshi Lu dapat mengabulkan permintaanku!" Wang Yan membungkukkan tubuhnya.
"Mundur dari pengajaranku untuk mendengarkan kelas Laoshi Zhang Xuan?"
Mendengar kata-kata itu, ekspresi seperti orang sembelit muncul pada wajah Lu Xun. Dengan mulut ternganga dan mata yang membentuk lingkaran sempurna, ia merasa seolah ada yang salah dengan dunia ini.