Badhra adalah versi terbaik menurut Grize. Sekian lama berada di balik layar ponsel masing-masing, akhirnya mereka bertemu di dunia nyata. Semudah itu buat Grize jatuh hati padanya. Kalimat-kalimat super puitis yang ada di beranda Badhra, menjadi faktor utama dari awal mula rasa suka yang sungguh-sungguh. Tak main-main.
Grice terlalu percaya pada laki-laki yang dikenalnya melalui sosial media. Pesona laki-laki itu, Buat mata Grice seakan buta dan lupa dunia. Dia mengabaikan hal-hal kecil yang membawanya pada lubang kekecewaan dan patah hati. Dia adalah Badhra; laki-laki super puitis yang membuat semesta Grice makin berwarna. Namun, warna tersebut terkontaminasi oleh kelihaian Badhra dalam bermain kata yang kapan saja bisa membuat jagat raya Grice luluh lantak. Kebahagiaan berganti dengan hujan yang kerap turun pada mata cokelatnya. Grice mendapat luka parah di hati. Harapan demi harapan hanya menjadi sebuah kenangan tak berarti.