Saat keluar dari kamar pasien, mata Wen Chao penuh dengan kemarahan. Memikirkan makian Wen Hai kepadanya tadi membuat hatinya sangat tidak senang. Sebelumnya dia bukan apa-apa, dia mengikuti Wen Hai dengan patuh seperti seekor anjing pesuruh.

Tapi sekarang tidak sama, sebagai kepala pengurus rumah tangga keluarga Wen dan anak buah pribadi Wen Hai, Wen Chao juga punya nama di luar. Tidak sedikit pejabat tinggi dan pengusaha kaya yang menjilatnya agar dia membantu mengatakan sesuatu tentang mereka di depan Wen Hai. Perlahan-lahan dia menumbuhkan semacam sikap merasa benar sendiri, dia selalu mengira dirinya sangat hebat.

Sekarang dia semakin sombong, ambisinya pun semakin lama semakin besar.

Tetapi dia lupa, semua ini adalah pemberian Wen Hai kepadanya. Semua orang yang menjilat dan menyanjungnya itu datang untuk Wen Hai. Sedangkan dia, dia hanyalah sebuah batu loncatan saja.

Hanya saja dia terlalu berpuas diri, lupa akan niat awal dan jati dirinya sendiri.

Saat ini, semua yang dimi