152 Kekesalan Riev

Riev berlatih sendiri dengan menjadikan bebatuan gunung di Dinukha sebagai samsak tinjunya. Padahal seharusnya ia melatih anak-anak di sana., tapi selama beberapa hari ini ia menghabiskan waktunya sendiri di hutan kecil pinggir desa, mengabaikan tugasnya begitu saja.

Biasanya tidak ada yang mengganggunya berlatih, tapi kali ini ia kedatangan tamu tak diundang. Dialah Teir –yang langsung menyerangnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Teir melesat lalu berputar dan menendangnya dengan sangat kuat.

Riev telat untuk mengelak, tapi ia masih sempat menangkis tendangan Teir walaupun tubuhnya terdorong beberapa meter ke belakang.

"Cih! Mau apa, kau?!" pekik Riev dengan geramnya. Kemudian ia memasang kuda-kuda, bersiap untuk bertarung dengan Teir.

"Aku pikir, kemampuanmu sudah meningkat pesat. Tapi, ternyata aku salah," jawab Teir dengan santainya. Tanpa menunggu lagi, Teir langsung melesat ke arah Riev untuk kembali menyerang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

avataravatar
Próximo capítulo