webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbano
Classificações insuficientes
409 Chs

Mon BeBe 3

Mata Kate membulat ketika Lucio memberitahunya bahwa baru saja William mengumumkan kehamilan Esmee. "Kau bercanda?"

"Kenapa aku harus bercanda?" Sahut Lucio. "Hunter sendiri yang mengucapkannya. Bahkan putramu berseru paling kencang setelah tahu dia akan menjadi seorang Kakak."

"Ini tidak lucu Lucio," ujar Kate.

"Sudah aku katakan kalau aku tidak bercanda. Apa aku perlu mengirimkan file suaranya padamu agar kau bisa mendengarnya sendiri?" Sahut Lucio.

Kate mendengus kesal. "Baiklah, terima kasih atas informasi yang kau berikan."

Kate langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan Lucio. Ia kemudian melempar ponselnya ke tempat tidur. "Sial! Kenapa Esmee harus hamil? Ini akan semakin mempersulit rencanaku untuk mendapatkan William."

"Kehadiran Esmee saja sudah mempersulitku. Ditambah dengan seorang bayi, itu akan semakin menyusahkan. William pasti tidak akan bisa meninggalkannya begitu saja. Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Kate pada dirinya sendiri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com