Elsa mengajakku bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari rumah Argat. Akhirnya kami bisa bertemu juga, tidak hanya mengandalkan pesan teks saja. Aku pergi ke kafe dengan naik taksi karena tidak ingin ketahuan Elsa kalau di antar oleh Pak Hasan. Di dalam Elsa sudah menungguku dengan memegang buku menu. Kupercepat langkah kakiku untuk menghampiri mejanya dan kami berpelukan. Kami berpelukan dengan saling menggoyangkan ke kanan dan ke kiri.
"Del, aku udah nggak sabar untuk memberitahumu," ucap Elsa setelah melonggarkan pelukannya.
Kami kemudian duduk saling berhadapan dengan ekspresi Elsa yang seperti sudah tidak sabar lagi. Melihat ekspresi bahagianya itu juga membuatku jadi tidak sabar. Tiba-tiba Elsa menunjukkan kelima jarinya padaku. Pandanganku langsung mengarah pada cincin yang melingkar di jari manisnya. Seketika kututup mulutku dengan sebelah tangan karena terkejut sekaligus bahagia untuknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com