webnovel

Unspoken Anybody can be hurt or be hurt by words.

Teen
Contínuo · 1.2K Modos de exibição
  • 1 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO

What is Unspoken Anybody can be hurt or be hurt by words.

Leia o romance Unspoken Anybody can be hurt or be hurt by words. escrito pelo autor Hannah_Mae_Garcia publicado no WebNovel. ...

Sinopse

Você também pode gostar

DeaSea

Vol 3. Di Balik Perjodohan Perjalanan Nasya Ansena di sekolah baru dengan siswa yang digandrungi para siswi. Dimulai dari pertemuan singkat, Nasya mengecap buruk pemuda yang ditemui. Ditambah fakta yang beredar dalam waktu sehari di sekolah barunya. Label playboy sudah melekat pada diri Alrino Yudantara. Tidak ada satu orangpun yang bisa mengubah julukan itu, hingga dia bertemu pada seorang murid baru. Nasya, si gadis yang sulit membuka hati untuk seorang Al. "Ngapain kamu nyuruh aku fotoin Kak Al sama Cantika?" Bela menoleh cepat pada gadis yang berjalan di sisi kanannya. "Buat apa, Nasya?" "Supaya aku ada alasan, menolak Kak Al mentah-mentah." Menarik sudut bibirnya, lalu meneruskan, "Alrino Yudantara itu buaya. Dia enggak pantas buat aku, kan?" Vol 2. Deodoran Sean Harap bijak memilih bacaan. Cerita mengandung 17++ Bagi yang masih di bawah umur, harap menjauh ya. Terima kasih :) Pengorbanan seorang Nadea terus berlanjut hingga di masa-masa pernikahannya bersama lelaki cinta pertama Dea. Haruskah Dea mengubur mimpi-mimpinya? haruskah Dea mengorbankan dirinya demi kebahagiaan sang mertua? atau, dia tidak perlu memikirakan pendapat orang lain di hidupnya? Bukan Dea namanya jika dia tidak berkorban demi kebahagiaan orang tercinta. Walau hatinya sendiri taruhannya. Vol 1. Dari Nadea untuk Sean Anak remaja yang benar-benar buta akan arti suka, arti sayang, dan tidak tahu arti cinta dengan lawan jenisnya ini, mendadak paham. Tanpa disadari, dia mengalami getaran hebat di dalam dadanya. Dan anak perempuan itu adalah aku, Nadea. Cerita cinta ini memang penuh pengorbanan. Pengorbanan dari perasaanku, yang hanya dianggap teman dekat olehnya. Tapi kataku, aku tak sendirian. Memang, aku tidak sendirian walaupun terpisah jauh dari kedua orang tuaku yang bermasalah. Di sekolah itu aku memiliki sahabat dekat, yang kuanggap sebagai kakakku sendiri. Bahkan melebihi Nadiya, saudari kembarku. Alin namanya, dia adalah gadis pecinta jepit pita garis keras. Dia yang menyemangati dan mengingatkanku di saat tahu kalau aku mencintai teman sekelasnya. Alin juga yang membuatku tertawa saat seorang Nino menggodanya. Dia benar-benar sahabat terbaikku. Ini yang kutanyakan, bisakah kisah ini berakhir dengan manis, semanis senyumku? Aku tidak tahu jawabannya. Namun aku mengharapkan hal baik yang lebih dari itu, bukan sekadar seulas senyuman. Dan aku percaya penuh pada Tuhan, bahwa ketulusanku suatu saat pasti menuai hasil yang memuaskan. BISA TEKAN TOMBOL + DI KANAN BAWAH UNTUK MENGETAHUI UPDATE KARYA INI. TERIMA KASIH :D

kocakaja · Adolescente
5.0
316 Chs

I Became the Male Lead’s Guardian After Crossdressing

Zhao Xi’er transmigrated into a novel, becoming a cannon fodder crossdressing female who disguises herself as a man. The male lead of the novel, Xiao Mohan, later becomes a business genius in S City, performing business miracles one after another. However, he was just a poor, pitiful man right now. Because of the lack of love and indifferent treatment he received in his younger years, Xiao Mohan developed a paranoid and cold personality. To change her own fate, Zhao Xi’er secretly cared for Xiao Mohan while still maintaining her villainous cannon fodder character. When Xiao Mohan fell ill and had a fever, she ignored it while in front of others, but immediately had medicine delivered to him after school. When Xiao Mohan was insulted, she taunted him in front of others, and secretly taught those bullies a lesson behind his back. When Xiao Mohan was falsely accused and helpless, she worked hard to collect evidence until the truth came out. Zhao Xi’er felt like she was going to explode from all the pretending! Fortunately, Xiao Mohan’s attitude towards her had improved a lot, so she was relieved! If one were to ask Xiao Mohan what he hated most in this world, he would say one was his birth father who abandoned him, and the other was Zhao Xi’er, who was in the same school as him, the guy who bullied him but also treated him well like some kind of maniac. One day, at the entrance of an alley, he heard someone speaking and saw Zhao Xi’er, who he hated the most. Zhao Xi’er was kicking a boy from the school next door who always bullied Xiao Mohan, and he said coldly, “You’ve got a lot of guts, huh? How dare you touch what’s mine?” “Yours?” the boy on the ground was confused. “I didn’t touch anyone who belongs to you! I’ve only beaten up Xiao Mohan recently…”Zhao Xi’er glared harder. “He’s mine!” Xiao Mohan: “...” Shameless! Zhao Xi’er was getting more and more shameless!

weiwei · Geral
Classificações insuficientes
40 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões

APOIO

empty img

Em breve

Mais sobre este livro

Relatório