webnovel

TWINS DEVIL

Literatura e Livros
Contínuo · 18K Modos de exibição
  • 4 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Misi dendam Rio kepada orang yang telah membantai keluarganya membawanya pada orang-orang yang merasakan hal yang sama dan terlibat dalam satu peristiwa yang sama. Misi itu tidak mudah, karena ia harus berhadapan dengan orang yang dulu begitu dekat dengannya, tetapi entah dengan alasan apa, orang itu menghabisi keluarganya dengan keji.

Tags
6 tags
Chapter 1Prolog

Malam itu Rio sekeluarga baru saja menyelesaikan makan malam saat pintu depan digedor dengan sangat keras. Sang Ayah pun berinisiatif untuk melihat sjapa gerangan yang bertamu tanpa sopan santun di malam hari seperti ini. Rio kecil yang saat itu baru berumur sepuluh tahun tampak tak peduli dan asyik dengan makanan yang ada di piringnya. Sang Ibu dengan telaten mengelap sisa-sisa makanan yang tercecer di sekitar mulut dengan tisu. Sang Kakak yang sudah selesai makan, sibuk menghabiskan susunya.

Awalnya semua berjalan normal, hingga sesaat kemudian sang Ayah tergopoh berlari dan menyuruh sang anak dan istri bersembunyi.

"Rio, Acel, cepat masuk ke kamar kalian masing-masing! Kunci pintu dan jangan keluar sebelum Ayah panggil!"

Rio kecil hanya menurut saja dan langsung masuk ke kamar, mengunci pintu dan meringkuk di ranjang. Otak pintarnya mulai bekerja saat ia mendengar pintu rumahnya di dobrak dan teriakan sang Ayah menjerit pilu. Rio ingin keluar, tetapi ia teringat dengan pesan sang Ayah, akhirnya dengan tangan bergetar, Rio meraih ponsel miliknya dan menghubungi kantor polisi. Sembari menunggu panggilannya terhubung, Rio merangkak masuk ke kolong tempat tidur.

"To-tolong!" tangis Rio pecah saat mendengar suara tembakan dan jerit kedua orangtuanya.

Jeritan pilu dari kedua orangtuanya membuat Rio menutup telinganya. Badannya menggigil ketakutan. Ia tak lagi mempedulikan suara polisi yang memanggil-manggil namanya. Ia menutup telinga dan menangis dalam diam, berusaha untuk tak mengeluarkan suara sesikit pun

"Geledah seluruh rumah, pastikan tidak ada yang tersisa satu pun!" Teriakan itu semakin menambah ketakutan Rio , bibirnya komat-kamit membaca doa. Terdengar pintu kamar tempatnya bersembunyi didobrak, lalu langkah kaki yang banyak mulai masuk dan menjelajahi isi kamar.

"Tuhan, lindungilah aku!" Doa tak henti terus terucap dari bibir bocah itu.

Suara barang yang dihambur, lemari yang dibuka paksa menjadi backsound malam berdarah kala itu. Bahkan pintu kamar mandi yang ditendang pun copot engselnya dan teronggok mengenaskan di lantai.

Rio membekap mulut agar isak tangisnya tak terdengar saat seseorang berjalan semakin mendekat ke ranjang dan bersiap untuk berjongkok mengintip ke kolong. Saat sedang putus harapan, suara sirine polisi membuat Rio menghela napas lega.

"Ayo pergi, ada polisi sedang menuju kemari. Sial! Pasti masih ada yang hidup dan melapor kepada polisi." Perintah dari atasannya membuat orang itu mengurungkan niat mengintip kolong tempat tidur. Perlahan langkah kaki mulai menjauh dari pintu, bocah itu menghela nafas lega.

"Terima kasih, Tuhan!" Ia bersyukur orang-orang itu tidak menemukan tempat persembunyiannya.

Setelah merasa semuanya aman, ia segera keluar dari tempat persembunyian, menuju ke jendela dan terlihat mobil yang mulai menjauh dari rumahnya. Segera saja ia berlari turun ke lantai satu, rumahnya seperti kapal pecah, semua barang hancur dan berantakan.

Deg!

Tubuhnya mematung, perlahan air matanya turun dengan deras saat melihat orang-orang yang sangat disayanginya tengah terbujur kaku dengan darah di seluruh tubuhnya.

"Ayah, Bunda, Kak Acel...." ucapnya lirih. Dengan perlahan ia berjalan mendekat, lututnya terasa goyah, tapi ia terus menguatkan hatinya. Didekapnya jasad kedua orang tua dan kakaknya, tangis yang begitu memilukan mengisi keheningan malam itu. Tak ada orang yang tahu karena saat itu tengah malam dan semua orang sedang terbuai dalam mimpinya.

Tangisnya sudah berhenti berganti dengan tatapan yang tajam, dilihat nya secarik kain dengan logo bergambar naga di dekat jasad kakaknya. Diraihnya kain itu dan diremas dengan kuat. Dendam. Ya, hanya satu kata yang terlintas dalam otak bocah itu, jelas ia tahu siapa pemilik kain itu.

"Ayah, Bunda, Kak Acel .... Tenanglah dalam istirahat kalian, aku janji akan membalaskan dendam kalian!" tekatnya membara. Perlahan dikecupnya kening mereka satu persatu, tak ada lagi air mata, hanya raut wajah dingin dan sorot mata yang tajam, bocah berumur sepuluh tahun itu telah menjadi sosok yang lain.

Tak lama, polisi datang dan segera mengevakuasi korban. Selama itu pula, Rio hanya diam tanpa ekspresi, bahkan saat diinterogasi oleh polisi, Rio hanya menjawab seperlunya saja. Di umurnya yang masih sekecil itu, Rio harus menyaksikan sendiri pembantaian keluarganya.

Você também pode gostar

Harry Potter's Guardian Angels and The Sorcerer's Stone

Saat membaca perkamen itu ia benar – benar terkejut “Big No...... Kau pikir aku mau melakukannya?” Key hanya tersenyum meremehkan, “Hya... kau kira aku bodyguard yang selalu mengikuti Harry Potter kesana kemari – Micheoseo???” Sherly terus meluapkan kekesalannya. “Kalau begitu temui ayahku dan katakan keputusanmu” Key memasang senyuman licik membuat Sherly makin kesal, lalu sesuatu mulai terpikir di benaknya “Key.... bukankah kau seorang pangeran?” Key hanya mengerutkan dahi heran dengan arah pembicaraan Sherly jadi ia hanya diam “Jangan katakan kalau kau yang memprovokasi ayahmu.... kau pikir itu lucu hah!!!” tuduh Sherly da berteriak pada key “Tch..... lalu apa untungnya untukku?? Kau pikir aku mau repot-repot mengantar perkamen kalau bukan ayah yang menyuruhku mana mungkin aku sudi” “Percuma saja aku tidak mau dan tidak tertarik dengan tugas ini, apa kau berniat menjadikanku Bodyguard atau kau pikir aku stalker hah???” “Ahhhh...... sudah kuduga akan begini, sebenarnya sudah kubilang pada ayah agar mengurungkan niatnya menyuruhmu tapi dia tetap bersikeras, ckckckcckck Kau tau kan apa kata ramalan itu.... Pangeran Kegelapan masih ada dan tidak sulit menemukannya karena dia mengincar kehidupannya kembali dan Harry Potter....” “Lalu apa hubungannya denganku?” Ujar Sherly enteng sambil meminum segelas air untuk meredam emosinya. “Jelas sekali kau menolak menjaga Harry karena takut pada Pangeran Kegelapan kan?” “Uhuk......huk....... Mwo????” tiba – tiba Sherly tersedak begitu mendengarnya “Wae??? Kau masih tak mau mengakuinya?” “Nuguya?? Jika yang kau maksud aku, kau salah aku tidak penah takut Voldemort aku hanya.... tidak mau terlihat makin aneh” geram Sherly kesal “itu hanya alasan kan, sebenarnya kau hanya..... takut” “Terserah apa katamu, Kau hanya ingin aku terus membuntutinya kan, okey akan aku lakukan, Apa kau puas sekarang!!!” Sherly melotot dan menggebrak meja lalu pergi..

Emma_JM95 · Literatura e Livros
Classificações insuficientes
22 Chs

[Bukan] Bodyguard

Kim Yerin. Pecinta hujan yang selalu merindu akan kehangatan yang telah lama hilang menjadi buih dalam memori senja. Kehilangan orang tercinta tentu saja bukan perkara mudah bagi seorang gadis manja sepertinya. Kehilangan semangat hidup dan menjadi seorang yang sangat tertutup, mungkin adalah imbas yang paling kentara terlihat. Sudah lebih dari 5 tahun Yerin hidup sebagai lautan tanpa mentari. Ia adalah genangan dalam yang layak diselami namun selalu terhalang gulita yang menyelimuti. Sedangkan neneknya semakin menua dan tak mungkin menjalankan perusahaan seorang diri. Ia sangat membutuhkan cucu satu satunya itu sebagai penerus dan pewaris tunggal. Hingga akhirnya neneknya memutuskan untuk menghadirkan seseorang yang mungkin saja bisa membuat tawa Yerin kembali. Seseorang yang mungkin bisa membawa Yerin ke jalan dengan benderang harapan. Choi Jungkook, seorang anak pelayan dari keluarga Kim yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun bahkan sebelum Yerin lahir. Bukan kebetulan juga bukan perencanaan, Nenek Kim sedikit menaruh harap saat ia pertama kali melihat Choi Jungkook mengunjungi ayahnya yang sedang bekerja dikediamannya. Tentu Choi Jungkook tidak pernah menolak perintah, terutama dari nenek Kim yang sudah dia anggap sebagai neneknya sendiri. Diumurnya yang ke 17 akhirnya Jungkook memenuhi permintaan nenek Kim untuk menjadi seorang bodyguard bagi seorang Kim Yerin. "Jung... Kenapa kau mau berteman denganku?"

Athena_Park · Literatura e Livros
Classificações insuficientes
47 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Uau! Você seria o primeiro revisor se você deixar seus comentários agora!

APOIO