Basil Jaak berkata lawannya bisa menggunakan kedua tangan, dan seperti yang diharapkan, ia meletakkan tangannya di belakang punggung.
"Kamu bisa mulai sekarang!" Basil Jaak mengingatkan wasit ketika ia tampak linglung.
"Ah, oh!" Akhirnya wasit itu memulihkan kesadarannya dan mendeklarasikan pertandingan dimulai.
Basil Jaak menatap lawannya dengan senyum dan berkata pelan, "Kamu mau menyerang dulu, atau saya?"
Pemuda dengan rambut cepak itu, mendengar komentar Basil Jaak, langsung mengayunkan tinjunya ke arahnya.
"Sialan, kamu berani sombong di hadapan saya, saya akan membuatmu membayar!" ia berteriak.
Basil Jaak tidak menunjukkan niat untuk mundur. Ia berdiri diam saat tinju si cepak hampir mengenai wajahnya, membuat kerumunan penonton terkejut.
"Ya Tuhan, apakah dia sudah gila? Dia bahkan tidak mencoba menghindar!"
"Dia pasti kehilangan akalnya, kalau tidak mengapa dia membiarkan lawannya menggunakan kedua tangan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com