Makan malam berjalan begitu sangat lancar sekali di restoran mewah. Iliana dan Abraham saling memandang satu sama lain untuk memberikan sebuah sinyal-sinyal.
"WOW! Aku tidak menyangka sama sekali kalau kita bertemu lagi."
Abraham tersenyum menatap Iliana karena Iliana mengenal dia sebagai lelaki yang lemah. Padahal dia melakukan itu hanya untuk mencari simpati dari sosok Iliana Sebenarnya. Dia hanya ingin mencari tahu apakah Iliana akan peduli dengan seseorang yang tertindas. Ia mulai tersenyum menatap Iliana dengan senyuman yang tidak pernah bisa untuk terlepaskan di kedua sudut bibirnya. "Mungkin saja kita jodoh. "
Senyuman terlihat begitu mempesona sekali sehingga tidak ada satu kalipun seseorang yang bisa mengalahkan senyuman dari seorang Iliana di kedua mata Abraham. Wajah Abraham terlihat bahagia sekali karena bisa menatap kembali sosok Iliana yang selalu saja menyita imajinasinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com