webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasia
Classificações insuficientes
401 Chs

Tiga Hari?

Karena sangat penasaran, aku memutuskan berjalan menuju ke arah orang tersebut, agar dapat melihatnya lebih jelas. Hanya berjarak beberapa meter ke depan, aku sudah dapat mengetahui siapa yang menuju ke arahku. Panik dan bingung, aku tidak tahu harus lari kemana lagi, hingga suara teriakan membuyarkan ketakutanku.

Seorang laki-laki keluar dari rumahnya dengan tubuh yang berlubang-lubang seperti daun yang dimakan ulat. Berikutnya, dua teriakan lain kudengar. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tapi kulihat salah seorang diantaranya kejang, tak jauh dari sumur tempatku minum tadi.

"Kau tersesat?!" saat aku menoleh, makhluk itu sudah sangat dekat denganku, dan aku tidak menyadari kedatangannya. Dari jarak sedekat ini, aku dapat mencium dengan jelas aroma nafasnya yang sangat menyengat. Daging yang menghitam dan berair, yang berasal dari wajahnya yang berlubang, hingga deretan gigi runcing yang juga berwarna hitam.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com