Karena sangat penasaran, aku memutuskan berjalan menuju ke arah orang tersebut, agar dapat melihatnya lebih jelas. Hanya berjarak beberapa meter ke depan, aku sudah dapat mengetahui siapa yang menuju ke arahku. Panik dan bingung, aku tidak tahu harus lari kemana lagi, hingga suara teriakan membuyarkan ketakutanku.
Seorang laki-laki keluar dari rumahnya dengan tubuh yang berlubang-lubang seperti daun yang dimakan ulat. Berikutnya, dua teriakan lain kudengar. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tapi kulihat salah seorang diantaranya kejang, tak jauh dari sumur tempatku minum tadi.
"Kau tersesat?!" saat aku menoleh, makhluk itu sudah sangat dekat denganku, dan aku tidak menyadari kedatangannya. Dari jarak sedekat ini, aku dapat mencium dengan jelas aroma nafasnya yang sangat menyengat. Daging yang menghitam dan berair, yang berasal dari wajahnya yang berlubang, hingga deretan gigi runcing yang juga berwarna hitam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com