Wanita itu terkikik misterius, sejalan dengan perlahan pasir hitam melayang di sekitar kakiku, aku tahu bahwa itu adalah para Manji. Mereka datang. Aku tidak paham, aku tidak merasa sedang dalam bahaya tapi kenapa mereka hadir?.
Para manji berdiri di samping wanita itu. "Kau menjaga mereka dengan sangat baik," ucapnya sambil tersenyum, lalu kedua Manji memberikan salam padanya. Aku tidak tahu apa yang terjadi, sepertinya hanya aku saja yang tidak mengetahui siapa Akasma ini. Aku bingung dan hanya menatap mereka bergantian.
Akasma memintaku mengikutinya. Aku menatap Antonie, bertanya melalui sorot mata seolah berkata, 'Apakah aku harus mengikuti dia atau tidak?' dan, dia mengiyakan.
Aku mengikuti Akasma keluar melalui pintu belakang rumahnya. Tidak ada apapun disana, hanya pepohonan pinus yang daunnya berubah menjadi putih dan sebuah lampu minyak kecil yang digantung pada sebuah tiang kayu yang rendah. Dia memintaku mengambil lampu minyak itu sebelum berjalan masuk ke hutan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com