webnovel
#ROMANCE
#ADVENTURE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasia
Classificações insuficientes
401 Chs
#ROMANCE
#ADVENTURE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Laba-laba

Charon segera mengambil dayungnya dan bersiap pergi. "Tugasku menemaninya selesai, aku permisi," pamitnya, lalu segera mendayung sampannya menjauh.

Zie duduk di sampingku, sementara aku melihat arlojiku dan ternyata belum jam dua. "Bagaimana harimu, Tha?," tanyanya sambil memberikanku roti isi.

Tanganku terulur untuk mengambil roti itu, kemudian berkata, "Terimakasih. Aku tidak sabar bertemu Vio" aku mengingat kembali kejadian saat aku melihat Winnter bersama makhluk itu. "Ada banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanyakan, sampai aku bingung mana yang harus aku ajukan lebih dulu."

Suara tawa Zie menggema seketika, sepertinya dia menertawakan perkataanku. "Ok, ok, sabarlah. Jam satu lebih empat puluh lima menit, kita akan menemuinya. Kau tahu kalau dia adalah orang yang sangat tepat waktu. Kita juga sebaiknya datang pada waktu yang sudah ditentukan" aku mengangguk menyetujuinya. Aku juga mengira bahwa Vio mungkin akan terkejut jika kami datang lebih awal seperti waktu itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com