webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasia
Classificações insuficientes
401 Chs

Kulit

"Apa mungkin dia memiliki dendam dengan para korbannya?," tanyaku sambil menatap Winnter dan Mirai satu per satu, sementara Mickey bergelung manja sambil memejamkan matanya. "Maksudku, meski mereka makhluk tak berwujud tetap seperti manusia, tapi jika mereka disakiti, aku yakin mereka akan membalasnya, bukan?!," tambahku.

"Lalu, apa hubungannya dengan Aras?," tanya Winnter balik. Aku tidak memiliki jawabannya, maka aku hanya bisa diam.

"Dan, kenapa dia sangat bau?" timpal Mirai. Aku bahkan hampir melupakan hal itu.

"Haruskah kita menanyakan ini pada Azalea?," usulku, yang dibalas gelengan kepala oleh Winnter.

"Kita akan coba cari tahu dulu. Aku tidak suka jika harus melapor tanpa memiliki hasil. Aku tidak mau dipermalukan oleh tim lain, karena kerja kita yang lambat," ucap Winnter tegas.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com