webnovel

Thian Omnach | Qilarians' Legacy : Explorer era

Autor: Oni_9980
Fantasy
Contínuo · 751 Modos de exibição
  • 3 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO

What is Thian Omnach | Qilarians' Legacy : Explorer era

Leia o romance Thian Omnach | Qilarians' Legacy : Explorer era escrito pelo autor Oni_9980 publicado no WebNovel. PrologueIn the vastness of space, nestled in the Andromeda galaxy, lies the colossal planet Gigaterra Prime, known as Giga or G-1. This monstrous world, 185,000 times the size of Imperial Earth, has a...

Sinopse

Prologue In the vastness of space, nestled in the Andromeda galaxy, lies the colossal planet Gigaterra Prime, known as Giga or G-1. This monstrous world, 185,000 times the size of Imperial Earth, has always been shrouded in mystery and potential. Shielded by a mysterious energy barrier and natural atmospheric quirks, Giga stayed a well-kept secret until recent breakthroughs by human explorers. Years ago, a gang of space pirates stumbled upon Giga. Their attempts to breach its formidable energy barrier failed, but they discovered a temporary gap that allowed exploratory drones, called "Pathfinders," to break through. These Pathfinders sent back data revealing Giga's breathable atmosphere, stable climate, and abundance of unique minerals, flora, and wildlife. Massive trees with glowing leaves lit up the night, and rivers rich in unknown minerals flowed through lush valleys. Exotic creatures roamed freely. The sale of this information triggered a wild era of exploration, like a cosmic gold rush. Settlers, mercenaries, and corporations scrambled to stake their claim on the untamed new world. Amid this turmoil, ancient Qilarian ruins surfaced, revealing relics of immense power and wisdom. In the uncharted expanses of Gigaterra, humanity entered a new era of colonization, driven by extraordinary advancements in bioengineering and cybernetics. The Federation and Mars spearheaded these innovations, creating hybrids like the nimble nekomimi and robust reptilians, while seamlessly integrating cybernetic implants to enhance physical and cognitive abilities. These breakthroughs paved the way for humanity to explore and settle new frontiers, transforming the fabric of human existence. The Corporate Sector, with its affluence and technological prowess, dominated the landscape. Sky-High edifices and cutting-edge facilities showcased their influence, while the Settler Sector, with its improvised habitats and struggling populace, lagged far behind. This disparity created a distinct devide between the high-tech environments of the elite and the dirty, graffiti-covered lower levels where settlers fought for survival. In this era, bioengineered hybrids and cybernetically augmented individuals became commonplace among those who could afford them. On planets like Haven, where the lines between humanity and technology blurred, extreme modifications became a mark of status and power. At the heart of this transformative period stood the Explorer Committee, led by the formidable Zhen Wu Long. Operating independently but under the oversight of the governing Council, the Committee spearheaded the exploration and colonization of Gigaterra Prime. Their mission attracted support from the Federation, Mars, and major corporations, uniting them in a relentless pursuit of discovery and expansion. This MOD Era allowed humans to become anything they desired, combining biological and cybernetic enhancements. Zhen Wu Long, a seasoned mercenary with a knack for leadership, saw the need for order. Under his guidance, the newly formed Explorer Committee stepped in to regulate the chaos, ensuring fair access to Giga's resources. The Committee aimed to harness the planet's potential while maintaining peace between organizations, guiding humanity's expansion into this new frontier. Tihan Omnach, a thirty-year-old citizen of Haven from the first settlers wave and low-level corporate worker who had resigned to start a new life as a VR player. One day, while idly scrolling through news feeds, he stumbled upon an announcement about the Explorer Committee’s establishment and recruitment. This New Explorer Era on Gigaterra marks a defining chapter inhuman history. His heart raced as he read the details. Here was a real chance for change, a tangible escape from the digital confines of his four walls and money problems. Drawn by the promise of adventure and the chance to uncover the mysteries of Giga, Tihan seized the opportunity without hesitation.

Tags
10 tags
Você também pode gostar

Tiga Dunia

Nancy mahasiswi yang dapat melintasi ke dunia masa lampau, saat ini (tahun 2009), dan masa mendatang, sesuai keinginannya dengan bantuan sistem. Nancy merupakan mahasiswi psikologi yang memiliki hak istimewa dari kampusnya dengan bantuan sang kakek. . Berkat odd eye ia dapat melihat gerakan yang sangat cepat seolah olah menjadi lambat, dalam sekali lihat ia dapat merekam semuanya secara detail, ia dapat melihat antena semut hitam kecil dengan sangat jelas dalam radius 30 meter di kegelapan malam, dan dapat mengetahui nama objek yang dilihatnya baik kemampuan maupun kelemahan dari objek tersebut. ..... Masa lampau 1000 tahun sebelum masehi dimana belum ada teknologi, seni beladiri dan tingkatan kultivasi sesuatu yang harus dimiliki setiap orang agar tidak dianggap sampah, saat ini masih terjadi kekacauan hingga pelosok negeri untuk memperluas wilayah masing masing sehingga bahan obat-obatan sangat langka, tabib dibayar sangat mahal kecuali ada suatu daerah yang tidak dapat di sentuh yaitu benua yilin yang memiliki geografis perbukitan yang sangat curam sehingga tercipta berbagai jenis udara di sekitarnya untuk melatih kultivasi, tanaman herbal sangat berlimpah, dan kebanyakan para alkemis berasal dari benua yilin ini. Di masa lampau dibagi menjadi beberapa tingkatan wilayah meliputi negeri, provinsi, negara, dan benua. Sedangkan berdasarkan tingkat kekuasaan mulai dari kepala keluarga, clan, sekte, divisi, raja, dan penguasa benua. Masa Mendatang 1000 tahun setelah saat ini dimana teknologi sangat berkembang diluar nalar kita dan berbagai negara harus bertahan atau menyerang para zombie. Hampir di semua area telah terinfeksi, tanah tidak dapat menumbuhkan tanaman, di sini makanan merupakan suatu kemewahan, seteguk air bersih lebih berharga dari pada nyawa seseorang yang lemah. Selain menjadi mata uang kristal hitam juga merupakan sumber energi teknologi yang bisa di dapatkan dari dalam tubuh zombie. Cerita ini hanyalah imajinasi penulis saja, jika ada kesamaan tempat, nama karakter, atau jalan ceritanya penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Ingin tahu kelanjutan ceritanya silahkan dukung novel tiga dunia dengan beri batu kuasa, bintang, komentar, dan simpan di daftar baca..

Barry_Jr · Urbano
Classificações insuficientes
2 Chs

Senja Di Bawah Langit Sore NTB

Kisah ini aku persembahkan untuk ketujuh sahabatku semasa kecil dulu. Beberapa hari yang lalu, aku mendapat kabar dari salah satu sahabatku. Begitu rindunya aku disaat kami terpisah dalam rentang waktu 6 tahun. Mungkin, ini jawaban Tuhan atas doaku dulu, disaat aku sengaja menyelipkan sebuab surat dikertas lusuh merek Sidu sambil menangis tersedu-sedu, untuk meminta sahabatku kembali. Meski kami hanya bertukar kabar melalui ponsel, cerita kami terus mengalir dalam ketikan-ketikan keyboard ponsel. Atap rumahku bocor waktu itu, jadi aku lebih suka berdiam diri dirumah sahabatku sambil disuguhi semangkuk bakso dengan porsi kuli. Disaat hujan desar mengguyur desa kami, kami sengaja tidur dijalan raya, mengingat tidak ada kendaraan yang melintas, lalu setelahnya kami bergerombol bersama anak desa, berjalan kearah laut. Kami takut petir, tapi terlalu nakal untuk peduli dengan semua itu. Yang kami tahu hanya bermain dan mengaji diwaktu sore. Disaat laut surut, kami sering mencari gurita, ikan, belut dan kepiting. Lalu salah satu teman kami mempersilahkan rumahnya sebagai tempat memasak, dan makan bersama. Kami sering menggambar apa saja dipasir, dan saat kapal laut asing datang ke dermaga kami, beberapa anak nakal sengaja melumat ubur-ubur besar berwarna ungu lalu memasukkannya kedalam botol mineral. Saat aku mencoba mengangkat ubur-ubur itu, berat sekali rasanya, mungkin setara dengan berat 3 kelapa. kenakalan kami waktu itu, sebatas mengintip saat jaga petak umpet, curang dalam bermain karet gelang dan wayang, lalu sengaja menyembunyikan baju salah satu teman kami saat mandi di sungai. Kami juga sering menyalahkan tim kami, saat kalah dalam permainan lompat tali, dan sengaja untuk membuat kalah salah satu teman kami saat bermain petak umpet sehingga dia pulang sambil menangis. Tapi setelah itu, kami dimarah habis-habisan oleh ibunya yang membawa kayu rotan panjang. NA: Ceritakan masa kecil dan kenakalan kalian sewaktu kecil di kolom komentar. Ingatanku tidak cukup baik, jadi mungkin beberapa alur akan maju mundur.

SenjaKhatulistiwa · História
Classificações insuficientes
3 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões

APOIO

Mais sobre este livro

Relatório