Tiba di rumah, Kenzo memasuki kamarnya. Dia sangat ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur yang begitu empuk, namun dia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Usai membersihkan dirinya, Kenzo duduk di sisi ranjang dan menyalakan layar ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun Alona masih belum mengirim pesan atau sekedar mengabarinya.
"Sepertinya dia memang sibuk, apakah pekerjaannya kali ini begitu berat sampai jam segini dia tidak menghubungiku akhir-akhir ini, sepertinya dia memang sibuk. Yah, dia sibuk!" Kenzo berbicara sendiri dan berusaha meyakinkan dirinya sendiri, menguatkan hatinya yang kini sedikit tak sabar seperti biasanya.
Pandangan Kenzo tertuju pada cokelar yang baru saja dia beli saat hendak menuju kedai kopi tadi. Tadinya, dia ingin berbicara banyak hal dengan Alona. Mendengar suaranya saja sudah sedikit mengurangi rasa rindunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com