Tiba-tiba bel pintu depan berbunyi menginterupsi ciuman Jupiter dan Jelita. Keduanya lantas berhenti dan saling memandang satu sama lain.
"Ada yang datang. Mungkin perawatnya," ujar Jelita lembut. Jupiter tersenyum dan mengangguk. Jelita pun ikut menjauh dan membereskan perban lalu membuangnya di sebuah tong sampah khusus.
"Sebentar! Aku buka dulu pintunya!" tambah Jelita lagi sambil berjalan keluar kamar meninggalkan Jupiter.
Jelita tak menaruh kecurigaan sama sekali pada siapa yang datang ke apartemennya. Ia benar-benar mengira jika itu adalah perawat yang akan menjaga Jupiter selama ia pergi bekerja. Namun ternyata perkiraannya salah. Yang datang justru orang yang tidak ia harapkan.
"Sam?"
Jelita begitu kaget melihat Samuel Arson sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Untuk apa dia kemari?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com