Hari yang dinanti-nantikan itu pun tibalah. Karena pesawat charter yang mereka pesan terkena badai pasir, Nicolae dan Terry terpaksa harus berkendara ke bandara terdekat dan akhirnya ketinggalan pesawat mereka ke Italia.
"Apa tidak ada pesawat yang kosong yang bisa kami pesan untuk ke Roma?" tanya Terry kepada petugas check in yang menolak mereka untuk naik ke pesawat yang baru saja berangkat tadi.
"Maksudnya kursi kosong?" tanya petugas itu membenarkan ucapan Terry. "Uhmm... pesawat berikutnya ke Roma berangkat besok siang."
Terry menggeleng tidak sabar. "Pesawat yang kosong, aku mau memesan satu pesawat untuk membawa kami ke Roma."
Nicolae hanya tertawa melihat pandangan bingung si petugas yang mengira pemuda di depannya itu sudah gila karena memesan satu pesawat kosong.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com