Kedatangan JM lima menit setelah Altair tiba di penthouse membuat pemuda itu menjadi agak tenang.
"Astaga... Altair..!!" seru gadis itu dengan suara panik. Ia segera memeluk Altair erat sekali. Ibunya menyuruh JM naik ke penthouse beberapa menit yang lalu dan gadis itu segera melakukannya, tanpa mempedulikan penampilannya. Kini ia datang masih dengan piyama dan rol rambut tergulung di kepalanya.
"Vega... aku tidak bisa menghubunginya..." kata Altair terbata-bata.
JM mengeratkan pelukannya. Ia sudah melihat berita tentang serangan teror di Menara Eiffel beberapa jam lalu. Ia sama sekali tidak mengira Vega ada di sana.
Ia bahkan tidak tahu ibunya telah meninggalkan suite mereka dan pergi ke sana setelah ditelepon Nicolae yang panik. JM baru menyadari bahwa ibunya ada di lokasi ketika ia menerima telepon dari ibunya untuk menemani Altair di penthouse.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com