webnovel

Terjerat Pernikahan Kontrak CEO Angkuh

Autor: IKKA_PRAS
Adolescente
Concluído · 81.6K Modos de exibição
  • 295 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

Elisa tidak sengaja melakukan kesalahan yang menyebabkan dirinya hamil di luar pernikahan. Dalam kekalutannya, datanglah Jonathan yang menawarkan pernikahan kontrak selama setahun demi bayi di dalam kandungannya. Elisa tidak mempunyai pilihan lain selain menerima tawaran dari Jonathan. Bagaimanakah Elisa dan Jonathan akan menghadapi pernikahan kontrak mereka? Apakah rahasia yang disembunyikan Jonathan hingga rela melakukan pernikahan kontrak?

Chapter 1Serangan Jantung

Elisa menangis sembari menutup wajahnya dengan tisu. Beberapa kali dia mengusap air mata yang mengalir membasahi pipinya. Penyesalan teramat besar kini menyelimuti hatinya. Seandainya dia bisa memutar waktu, tentunya dia tidak akan pernah melanggar perintah kedua orang tuanya. Sekarang nasi telah menjadi bubur dan Elisa tidak kuasa merubahnya.

"Papa," suara Farah, adik kandung Elisa yang menangis dalam pelukan Mama membuat gadis itu tersadar bahwa kesalahannya teramat fatal. Dia telah menyakiti orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Papa pasti akan baik saja," ujar Mama sembari menepuk punggung Farah yang terus menangis sesengukan. Mama juga tak kalah sedihnya dengan Farah dan Elisa. Mereka bertiga sedang berdoa dan menanti keajaiban doa supaya Papa yang sedang mendapat penanganan dokter segera sembuh.

Elisa terus menunduk dan meratapi dirinya yang telah begitu bodoh karena telah mempermalukan nama baik keluarga. Dia menatap perutnya yang masih nampak rata dengan helaan napas berat. Di dalam sana tengah tumbuh janin yang tidak berdosa. Janin yang hadir tanpa direncanakan dan diharapkan.

Elisa merupakan gadis yang baru selesai melaksanakan ujian skripsi di sebuah Perguruan Tinggi. Dirinya diajak teman-temannya untuk merayakan selesai masa ujian dengan bersenang-senang di Bali. Elisa yang selama ini selalu berada dalam pengawasan kedua orang tuanya tentunya tidak diijinkan untuk berpesta di luar kota, mereka takut Elisa terjebak dalam pergaulan bebas. Elisa yang selama 22 tahun tidak pernah merasakan indahnya cinta merasa sedih karena di tahun terakhir masa perkuliahannya ternyata tidak bisa merasakan masa kebersamaan dengan teman-temannya.

"Elisa, ini adalah pesta terakhir selama kita kuliah, setelah ini kita akan menjalani kehidupan masing-masing. Ada yang bekerja, bahkan ada yang menikah. Tidakkah kamu ingin bersenang-senang sekali saja dalam hidupmu?" goda salah satu teman Elisa.

Gadis berambut ikal yang selalu tampil casual ini terlihat merenung sejenak. Dia memang belum pernah mengikuti pesta semacam itu sebelumnya. Nampaknya dia memang harus berusaha meyakinkan orang tuanya untuk mengijinkan pergi karena ini adalah kesempatan yang tidak datang sebanyak dua kali di dalam hidupnya.

"Ayolah, Elisa. Kita bersama-sama membuat kenangan yang berharga," ajak teman gadisnya yang lain.

Elisa pun akhirnya memberanikan diri untuk meminta ijin sekali lagi pada kedua orang tuanya dan lagi-lagi keinginannya ditolak. Elisa benar-benar sedih, dia pun merasa hidupnya tidak berharga. Dia menangis untuk mendapatkan simpati dari kedua orang tuanya yang akhirnya luluh dengan sandiwara yang dimainkannya. Mereka mengijinkan Elisa pergi bersama teman-temannya selama tiga hari. Elisa senang sekali dan dia berangkat ke Bali untuk merayakan pesta kelulusan kuliahnya.

Siapa yang menduga kepergiannya ke Bali justru menjadi awal petaka dalam kehidupannya yang damai. Dia yang tidak berpengalaman pesta salah mengenali minuman. Elisa mengambil minuman beralkohol yang menyebabkan dirinya mabuk. Kepalanya pusing dan dia mulai kehilangan kesadaran.

"Teman-teman, kepalaku pusing. Kita pulang yuk!" ajak Elisa kepada teman-temannya yang masih menikmati alunan musik di sebuah tempat hiburan malam. Mereka masih belum berniat untuk kembali ke hotel. Elisa pun memutuskan kembali ke hotel seorang diri. Dia berusaha mencari lokasi hotel dengan memberikan alamatnya pada sopir taksi yang ada disana.

Elisa berjalan sempoyongan menuju ke dalam kamarnya. Dia yang mulai tidak bisa berkonsentrasi bingung dan perlahan masuk ke dalam kamar yang pintunya tidak terkunci. Dia mengira itu adalah kamarnya. Dia segera masuk dan merebahkan dirinya dia atas ranjang. Dalam ketidaksadarannya dia merasakan seseorang tengah menyentuh dan membelainya. Dia merasa semua itu adalah mimpi indah dan dia menikmati semua adegan yang dialaminya.

Paginya, Elisa terkejut ketika mendapati dirinya dalam keadaan tertidur di sebuah ranjang yang nampak berantakan. Di sebelahnya terbaring seorang pria yang wajahnya tidak terlihat karena posisinya membelakangi dirinya. Elisa kaget karena menyadari dirinya dalam keadaan tanpa busana. Secepatnya dia segera mengenakan pakaiannya yang tercecer di lantai. Dia takut kalau pria yang sedang terlelap itu adalah seorang penjahat yang akan mengancamnya. Tanpa berkata apapun, Elisa segera meninggalkan kamar tersebut.

Sialnya, Elisa bertabrakan dengan seorang pemuda ketika hendak keluar dari ruangan. Seorang pemuda berkacamata memasuki ruangan dan dia kaget ketika bertemu pandang dengan Elisa.

"Kamu siapa?" tanya pemuda itu. Elisa yang ketakutan segera menginjak kaki pemuda berkacamata tersebut dan segera berlari meninggalkan kamar. Dia bersembunyi di tangga darurat supaya pemuda itu tidak bisa mengejarnya. Elisa benar-benar takut kalau sampai dirinya bersinggungan dengan sindikat penjualan perempuan yang marak diberitakan di media sosial.

Elisa menangis ketakutan. Dia bisa merasakan sakit di tubuhnya bagian bawah. Dia menyadari bahwa dirinya telah kehilangan sesuatu yang berharga sebagai seorang perempuan. Elisa terduduk di tangga darurat sambil menangis sesenggukan. Hatinya benar-benar hancur.

"Papa, Mama, maafkan Elisa," gumam Elisa sembari terisak.

Siapa yang menduga setelah malam yang menyedihkan itu sekarang Elisa telah memetik buahnya. Dia telah mengandung benih dari laki-laki yang bahkan wajahnya tidak pernah dilihat oleh Elisa. Dia merasa bersalah karena membuat malu kedua orang tuanya. Sang Papa langsung terkena serangan jantung setelah mendengar kabar yang mengejutkan itu. Putri sulung yang selama ini dibanggakan telah melakukan sesuatu yang menyebabkan kehancuran masa depannya. Semua orang tua pasti akan terluka jika mengalami hal tersebut.

Elisa tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu pada Papanya. Dia terus meratapi kesedihannya.

Dokter telah keluar dari ruangan dan Elisa segera berdiri untuk mendengar kondisi Papanya.

"Bagaimana kabar suami saya?" tanya Mama yang terlihat panik.

"Syukurlah serangan jantung yang dialaminya tidak terlalu fatal. Pasien masih membutuhkan waktu untuk pemulihan dan perlu rawat inap selama beberapa hari. Selama itu, saya minta beliau tidak mendengar sesuatu yang akan memicu serangan kedua," jelas Dokter.

"Terima kasih, Dokter," kata Mama dengan seulas senyuman di wajahnya. Elisa merasa lega karena Papanya tidak mengalami serangan jantung yang fatal.

Mama memeluk Farah dan Elisa secara bergantian. Elisa menangis dalam pelukan Mamanya.

"Maafkan Elisa, Mama," ucap Elisa dalam tangisannya. Mama hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun karena semua ini memang mengejutkan.

"Kita berdoa untuk kesembuhan Papa," sahut Mama.

Elisa dan Farah mengangguk dan mereka bergegas menuju ke tempat ibadah yang ada di Rumah Sakit untuk berdoa. Elisa berharap keluarganya akan segera terbebas dari masalah yang kini mendera keluarga mereka.

"Tuhan, maafkan semua kesalahanku. Aku menyesal karena telah terjatuh dalam dosa yang sangat fatal. Aku tidak mau kaluargaku menerima imbas dari perbuatanku. Biarlah hanya diriku yang menanggungnya. Berikan aku jalan keluar dari masalah ini," doa Elisa dalam sujudnya. Tangisan Elisa mengalir seiring dengan lantunan doa yang dia panjatkan. Dia begitu sedih dan hanya Tuhan yang bisa membantunya.

Você também pode gostar

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Adolescente
4.9
368 Chs

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · Adolescente
4.9
425 Chs

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Adolescente
4.9
178 Chs
Índice
Volume 1

APOIO