webnovel

TERJEBAK PRIA AROGAN

Urbano
Contínuo · 16.2K Modos de exibição
  • 12 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Warning 21+ Arrabella biasa di panggil bellla, gadis yang sering di-bully karena kulit sawo matangnya dan wajah kusamnya. Hingga akhirnya ia bertekad untuk merubah seluruh wajah dan kulit agar terlihat cantik. Namun awal dari perubahan penampilannya membawa Bella ke sebuah masalah. Teman-teman wanita sekolahnya dulu menjadi iri dengan perubahan penampilan Bella yang semakin cantik dan mempesona. Hingga akhirnya mereka merencanakan untuk menjadikan Bella sebagai budak sex semalam untuk teman-teman pria yang mengagumi kecantikan Bella. Tapi Bella malah terjebak dengan pria arogan dan ambisius bernama Brian Regan. Seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan properti dimana-mana. Pria yang berkuasa di negri ini. Karena pengaruh obat perangsang yang diberikan oleh teman-temannya, Bella berakhir tidur diranjang bersama Brian Regan. Akankah Bella bisa lolos dari genggaman seorang Brian Regan yang menginginkan tubuhnya kembali ?! Ataukah Bella terjebak dengan perasaannya yang semakin hari semakin mencintai seorang Brian Regan pria yang arogan.

Chapter 1Bab 1- Jebakan

Silau mentari masuk ke sela-sela gorden hotel mewah. Bella mengerjapkan mata, menetralkan penglihatannya. Ia duduk dari tidurnya menatap sekeliling ruangan yang asing baginya.

Hingga akhirnya ia baru menyadari tubuhnya hanya terbungkus selimut tipis yang menutupi tubuh polosnya. "Ya ampun, aku kenapa?" Bella panik.

Ia melihat ke belakang tubuhnya nampak tubuh pria yang terbaring dengan badan yang tak mengenakan apa-apa, tubuh bawahnya tertutup selimut.

Bella tak mengenali pria yang seranjang dengannya bahkan ia pun tak ingat apa yang terjadi padanya saat pesta reunian semalam. Yang ia ingat hanya teman-temannya memberikan Bella segelas orange jus lalu ia merasakan pusing itu saja yang Bella ingat.

"Ya Tuhan. Apa yang tejadi padaku,'' lirih Bella menggenggam erat selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ia lantas menarik selimut tipis tersebut untuk menutupi tubuh polosnya.

Bella mencari baju yang semalam ia pakai, namun ternyata pakaiannya telah robek tak berbentuk. "Bagaimana aku bisa pulang, pakaian ku robek begini," Bella meraih dress yang sudah terkoyak habis.

"Bagaimana ini." Bella meratapi nasibnya berjongkok memegang dress yang telah sobek.

Pria yang tadi terbaring mulai terusik. Tubuhnya terasa dingin oleh paparan pendingin ruangan. Ia terbangun menatap tubuhnya yang polos. Selimut yang semalam ia pakai sudah tak ada.

Mata elangnya menatap wanita yang sedang berjongkok di lantai yang hanya terbalut selimut. "Sedang apa kau," Suara khas bangun tidur membuat Bella diam membeku.

"Hai, apa kau tuli hah," bentak pria tersebut.

Bella perlahan bangkit lalu memutar tubuhnya menghadap ke arah pria tersebut. "M-maaf," lirih Bella tertunduk takut.

Pria yang bernama Brian Regan itu memicingkan matanya menatap wanita yang semalam telah berbagi kehangatan dengannya. "Kau sedang apa?" tanya Brian.

"Aku sedang mengambil dress ku tapi pakaian ku telah robek," jawab Bella takut. Bahkan kepalanya masih tertunduk tidak berani menatap Brian.

"Ck, hanya pakaian. Nanti aku akan menggantinya.'' Brian bangkit dari tempat tidurnya, meraih celana boxer yang tercecer di lantai.

Ia lalu berdiri berkacak pinggang dihadapan Bella yang masih tertunduk. "Angkat wajahmu,'' titah Brian.

Perlahan Bella mengangkat wajahnya, menatap wajah pria dihadapannya. Brian tersenyum miring. "Berapa bayaran mu?"

"Apa?" Bella mengernyit bingung.

"Berapa harga semalam tidur denganmu?'' kembali Brian bertanya sorot mata Brian menatap tajam manik hitam Bella.

"Maksud mu apa tuan!" Bella tak mengerti.

"Kau jangan pura-pura lugu. Bukankah kau wanita jalang yang menginginkan uangku."

"Apa!!! Kau pikir aku wanita murahan,"bentak bella tak terima.

"Lalu apa? Seorang wanita yang meminta belaian dari seorang lelaki, bukankah itu wanita jalang,'' sarkas Brian menatap cemooh Bella.

"Aku bukan wanita murahan tuan," tekan Bella. "Aku yakin aku dijebak oleh teman-teman ku," lanjutnya.

"Ck, jangan berpura-pura mencari alasan klasik. Aku tahu wanita seperti mu menginginkan bayaran yang mahal kan?" tebak Brian tak mau kalah.

"Aku bilang 'AKU BUKAN WANITA MURAHAN," teriak Bella emosi.

"Ya ya terserah kau saja." Brian berlalu pergi, kemudian meraih ponsel yang berada di nakas samping tempat tidur.

Ia bicara dengan seseorang di balik ponselnya. Lalu menatap kembali Bella yang diam menahan kekesalan. " Sebaiknya kau mandi. Aku sudah memesankan pakaian untuk mu."

Bella masih diam membeku, hatinya sangat marah diperlakukan seperti wanita murahan. Ia yakin ada yang menjebaknya hingga ia berakhir seperti ini. Harusnya ia tak ikut reunian sekolah, harusnya ia diam dirumah saja menonton televisi dengan tenang.

Tapi karena Bella ingin membuktikan bahwa dirinya pun bisa cantik. Akhirnya ia berangkat menghadiri acara reunian. Sekarang yang ada penyesalan yang ada dihati Bella. Tubuh yang selama ia jaga harus direnggut oleh pria asing. Bahkan pria tersebut menatapnya bagai wanita jalang yang membutuhkan belaian. Itu sangat menjijikkan bagi Bella.

"Kenapa kau diam?" Brian kembali berdiri dihadapan Bella.

"Aku akan segera pergi saat pakaian yang kau pesan tiba."

"Terserah kau saja." Brian menatap lamat-lamat wajah cantik Bella. Permainan panas semalam masih membekas di ingatannya. Dan ia pun ingat bahwa wanita dihadapannya ini masih perawan.

"Kau masih perawan, kenapa kau menjual keperawanan mu?''

"Sudah ku bilang aku bukan wanita murahan yang rela menjual keperawanannya," sentak Bella tak terima.

"Lalu apa?"

"Sudah ku bilang padamu, aku dijebak. Dan asal kau tahu. Aku menjaga diriku dengan baik untuk kuberikan kepada calon suamiku nanti tapi kau malah merenggut semuanya. Kau menghancurkan masa depan ku." Teriak Bella meluapkan kekesalannya.

Brian tersenyum mengejek. "Jangan berlebihan. Wanita jaman sekarang selalu melakukan seks terlebih dahulu sebelum menikah. Dan kau salah satunya."

"Dasar brengsek," Bella mengangkat tangannya akan menampar pria dihadapannya, namun dengan cepat tangan Brian menahan. "Kau mau menampar ku dengan tangan kotor mu itu hah,'' Brian mendelik tajam.

"Kau memang pantas mendapatkannya, seenaknya menghina wanita, apa kau pikir kau dilahirkan dimana hah? Kalau bukan dari rahim seorang wanita," teriak Bella emosi.

Brian menarik selimut yang membungkus tubuh polos Bella. "Ahhh ,apa yang kau lakukan," pekik Bella ,kini tubuh polosnya terekspos sempurna didepan Brian. Bella menutup asetnya dengan kedua tangannya.

"Kau itu hanya wanita jalang, jangan so' mengajariku seperti wanita suci," Brian mencengkram kuat dagu Bella. Menatap tajam kearah mata Bella.

"Lepaskan aku," berontak Bella mencoba melepaskan cengkraman tangan yang menjepit dagunya.

Brian menarik tubuh Bella menuju kasur, ia membanting tubuh ramping Bella. "Beraninya kau melawan dari ku. Apa kau tak tahu siapa aku hah," bentak Brian penuh emosi.

Brian mengukung tubuh Bella dibawahnya. "Apa yang kau mau lakukan padaku?" Bella melotot tajam.

"Tentunya memberi pelajaran terhadap orang yang berani menantang ku," tekan Brian.

"Lepaskan," Bella terus memberontak saat Brian mencoba mencium lehernya. "Lepaskan aku brengsek," teriak Bella.

"Akan aku tunjukkan bagaimana brengsek nya pria seperti ku," Brian menyeringai.

Brian mencoba mencium bibir Bella, namun suara ketukan pintu terus menggema dibalik pintu kamar hotelnya. "Ah shit." Brian bangkit dari tempat tidur, ia menuju pintu dimana seseorang terus mengetuk pintunya.

"Tuan," sapa Arya asisten pribadinya.

Brian menatap tajam Arya. "Ada apa?"

"Ini pesanan tuan," Arya memberikan sebuah paper bag.

Brian meraihnya dengan kasar lalu menutup pintu dengan kencang. "Astaga kapan dia berubahnya," Arya hanya bisa mengelus dadanya.

Bella meraih selimut yang tadi Brian lempar, membalut kembali tubuh polosnya.

"Itu pakaian mu," Brian melempar paper bag ke arah ranjang.

Dengan cepat Bella meraih paper bag tersebut lalu pergi ke kamar mandi.

"Seperti gadis polos saja. Biasanya wanita jalang yang pernah aku tiduri pasti memakai baju dihadapan ku, seolah mereka menginginkan ku lagi. Tapi apa benar dia dijebak." Brian bersedekap menatap pintu kamar mandi yang tertutup.

Você também pode gostar

Setelah Perceraian, Mantan Miliarder Menemukan Aku Hamil

Leonica bertanya dengan tatapan tajam kepada suaminya yang menjijikkan dan selingkuhannya, 'Gabriel Bryce, bagaimana bisa kau begitu tidak tahu malu?' Ini adalah rumah yang dihadiahkan oleh nenekku, namun kau berani membawa wanita lain ke sini? Bukankah kau takut kalau nenek akan kecewa dengan perbuatanmu...?' Kata-katanya terhenti ketika Gabriel yang marah mengayunkan tangannya ke udara, menampar pipi kirinya dengan penuh kekuatan. Leonica memegang pipi yang berdenyut, matanya lebar dan berlinang air mata saat dia menatap suaminya yang menatapnya dengan pandangan garang. 'Berani sekali kau menyebut nenekku. Kau tidak berhak untuk itu!' dia meludah, mengambil langkah maju dan menusukkan jarinya yang sakit ke pundaknya, membuatnya mundur beberapa langkah. 'Ingat ini baik-baik, Leonica Romero, kalau bukan karena keinginan nenekku yang telah tiada, aku lebih memilih mati daripada berhubungan dengan seseorang sepertimu.' *~*~* *~*~* Leonica Romero selalu menyimpan perasaan pada Gabriel Bryce, CEO of Bryce Empire dan tiran bisnis Norwegia. Beruntung, atas permintaan nenek Gabriel yang sakit, keluarga yang merupakan teman lama, Leonica mendapat kesempatan untuk menikahi orang yang dicintainya. Merasa senang, dia meninggalkan posisi dan pekerjaan impiannya di rumah tangga Romero dan menjadi istri rumah tangga yang sederhana untuk Gabriel. Namun, tiga tahun kemudian, pada hari pemakaman nenek Gabriel, Leonica terkejut saat dia menuntut perceraian, karena mantan kekasihnya Angelina Fernandez tiba-tiba kembali, menyatakan cinta abadinya kepadanya. Namun itu bukan satu-satunya kejutan yang diterima Leonica hari itu. Beberapa jam setelah Gabriel menyatakan keinginan untuk bercerai, Leonica terbangun di rumah sakit dengan berita mengejutkan. Dia hamil dua bulan. Dan Gabriel sama sekali tidak tahu tentang hal itu!

Khira · Urbano
Classificações insuficientes
227 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Urbano
Classificações insuficientes
570 Chs

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Urbano
4.9
1966 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urbano
Classificações insuficientes
670 Chs

APOIO