“Ana, bukankah aku sudah pernah bilang kalau kita harus hidup bersama sampai tua dan mati?” “Apa yang kamu lakukan, Ares?! Berhentilah, karena aku adalah saudara kandungmu!” Ana memiliki kembaran yang posesif, yaitu Ares. Awalnya Ana berpikir kalau tingkah Ares semata-mata karena rasa sayangnya terhadap saudara. Namun, semuanya menjadi terasa aneh ketika Ares mulai melakukan hal-hal di luar batas. Hidup Ana yang awalnya damai tiba-tiba memasuki masa-masa pergolakan. Semua itu semakin tidak tertahan ketika Ana mendapat fakta kalau ia ternyata tertukar sewaktu kecil. Ana bukanlah bagian dari keluarga yang selama ini ia sayangi. Bagaimana reaksi Ana ketika ia mengetahui tentang fakta yang menyakitkan tentang keluarganya yang sebenarnya? Selama Ana sedang dilanda pergolakan hidup itu, ia masih harus mengatasi Ares yang semakin lama semakin bertindak gila untuk menyalurkan perasaannya yang tidak layak.