Aku berfikir sejenak, apa aku harus membuat huru hara pada siang hari seperti ini. Ah, rasanya tak elok kalau nanti banyak tetangga yang tahu. Aku juga masih punya perasaan untuk tidak tambah mempermalukan mereka di depan publik.
Aku mengambil ponselku yang sudah aku masukkan kedalam tasku. Mencari nomor orang kepercayaanku.
[Sudah jalan?]
[Ini masih mau jalan, Bu]
[Jangan kesini dulu, nanti malam saja]
[Baiklah, Bu]
Kuletakkan ponselku kembali kedalam tas. Masih kudengar jelas Weni dan Rima sedang membicarakan tas keluaran terbaru dari salah satu merk terkenal. Senyumku mengembang seketika, belum tahu saja kalau dia sekaeang juga sudah kere.
Aku berjalan meninggalkan rumah Mama dengan berhati-hati agar suara langkah kakiku tidak ketahuan oleh mereka.
Kulajukan mobilku cepat, hari ini aku memilih di rumah saja. Karena ingin mempersiapkan kejutan nnati malam untuk keluarga benalu seperti mereka.
"Sudah tidak sabar melihat mereka menderita," gumamku seraya tertawa puas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com