"Bener-bener keterlaluan istri kamu itu, Sofyan"
Samar aku mendengar suara Ibu mertua. Tampaknya Mas Sofyan sudah pulang dari kantor. Ku lirik jam yang berada di atas nakas, pukul 21:00.
Ah, setelah shalat isya aku memang merebahkan diri di atas sejadah, hingga tak sadar mata ini terlelap.
"Emang kenapa, Bu?" Mas Sofyan bertanya, bisa ku tebak alis tebal milik pria itu bertaut dalam.
"Istri kamu membiarkan Ibu dan ayah kamu kelaparan! Sejak maghrib tadi, dia tak keluar dari kamarnya. Boro-boro nyiapin makan malam buat kami!" Ibu mertua berucap dengan nada tinggi, aku tahu beliau pasti amat sangat marah.
Tak ku dengar Mas Sofyan menjawab omelan Ibunya, yang ku dengan hanyalah suara derap langkah kaki yang kian mendekat ke arah kamar yang aku tempati saat ini.
Buru-buru aku pura memejamkan mata, ketika suara pintu kamar terbuka dari luar.
"Lihat, dia malah enak-enakan tidur!" Suara ibu Mas Sofyan terdengar sangat keras
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com