webnovel

Bab 14

Tak terasa 4 hari sudah aku menghabiskan waktu cuti ku di Indonesia

Pagi hari nya, aku membuka mata menyesuaikan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kamar ku.

Aku memutar mata ke arah jam dinding yang tertata rapi di dinding menunjuk kan pukul 07.00. Waktu yang cukup pagi untuk ku bermalas-malasan menghabiskan waktu cuti ku selama di Indonesia

" Pagi mah " sapa ku selesai membuka pintu kamar ku yang tak jauh dari ruang makan

" Pagi juga sayang " jawab mama ku

Seperti biasa Zidane yang ingin pergi ke kantor selalui menghampiri ku terlebih dahulu, karna jarak rumah Zidane dan rumah ku berdekatan jadi Zidane selalu menyempatkan diri untuk menemui ku. Aku membuka pintu mobil Zidane yang telah menunggu di halaman parkir untuk menjemput ku sebagai bidadari kesayangan nya.

" Hay sayang ku " sapa Zidane

" Hm " ucap ku lalu masuk ke dalam mobil

" Sayang ajak aku jalan - jalan dong " rengek ku seperti anak kecil kepada Zidane

" Sayang kamu ku ajak ke kantor aja ya, aku gak tau mau ngajak kamu jalan ke mana ? soal nya pagi ini aku harus ke kantor " jawab Zidane tak ingin menolak permintaan ku

Walaupun Zidane berada di Indonesia dia juga harus tetap menjalan kan salah satu  perusahaan keluarga nya di Indonesia

" Oke sayang " jawab ku semangat

Setelah 30 menit kami sampai di sebuah gedung yang menjulang tinggi yang bertulis kan Bersama grup tulisan di atas nya.

Zidane segera menggandeng tangan ku dan mengajak ku masuk ke dalam nya, banyak pasang mata yang melihat dan berbisik - bisik tetangga

" Whooaaw, lihat si bos bawa siapa tu ?"

" Mungkin pacar nya, atau tunangan nya ?"

" Masa sih, kalo bos mau menikah pasti kita di beri tahu, dan  di undang "

" It's okey, secara cewek nya cakep juga cocok lah sama si bos pengusaha terkaya dan masih muda lagi "

Begitulah segelintir percakapan karyawan Zidane.

" Dia belom secantik gue " ujar Ayu sang sekretaris Zidane

Ayu memang menyukai Zidane sejak pertama pertemuan nya, tapi Zidane tetap lah mencintai Ranaya. Ia tidak tertarik dengan wanita lain, karena selalu larut dalam pekerjaan nya.

" Kalian di sini mau bekerja atau bergosip "

Tekan tegas kepada karyawan nya

" Maaf bos, kami akan melanjut kan pekerjaan kami " ucap salah satu karyawan Zidane

Zidane memasuki ruangan nya dan menyuruh ku duduk di sofa.

" Sayang kamu duduk aja di sini, dan kalo kamu capek istirahat aja di situ " Zidane menunjuk arah ruangan khusus tempat istirahat nya .

Toook.....

Toook....

Toook....

Terdengar suara pintu di ketok.

" Masuk " sahut Zidane dari dalam

Ceklek .

" Maaf bos, kita ada rapat penting Bos besar sudah menunggu "

Sahut Ayu salah satu sekretaris Zidane.

Bos besar itu papa nya dari Zidane

" Hm, oke nanti saya akan menuju ke ruangan rapat "

" Sayang aku temuin papa dulu ya ada meeting yang harus di selesai kan. Gak papakan aku tinggal dulu sendirian ?" Ucap Zidane

" Gak papa, udah kamu buruan gih ! udah di tunggu " ucap ku membuat Zidane melangkah kan kaki nya ke luar ruangan

" Hmm. Enak nya aku ngpain ya biar gak bosan? sambil berpikir dan merogoh ponsel dari dalam tas "

" Mendingan aku nonton film Drakor kesukaan ku " gumam ku dalam hati dan menghidupkan layar ponsel ku

1 jam lama nya aku menunggu di ruangan dan lagi asyik - asyik nya nonton Drakor, tiba - tiba Zidane datang menghampiri dan mengecup pipi ku

" Maaf ya sayang kamu lama ya nungguin aku, kamu pasti bosan ?" Tanya Zidane

" Gak juga kok sayang " aku ngerti kok kamu kan harus profesional sama pekerjan yang di beri papa kepada mu " aku menjawab pertanyaan Zidane

" Gimana nanti setelah makan siang kita jalan - jalan ke mall dan kamu boleh belanja apapun yang kamu mau ? " Zidane menawarin sesuatu hal yang tidak bisa aku tolak.

" Hm, ide yang sangat bagus boleh juga tuh sayang, kan kebetulan aku gak ada kesibukan apa - apa hari ini. Jadi aku rela deh di bawa kemana aja asal bersama kamu " jawab ku gombal membuat Zidane tersenyum sangat lebar

Zidane tampak menelfon Rendi salah satu sopir pribadi nya.

" Ren lo ikut aku hari ini. Aku mau nemenin pacar ku jalan - jalan dan aku mau di supirin " ucap Zidane kepada supir nya

" Baik lah bos, jam berapa kita akan berangkat " tanya Rendi

" Sekarang, kamu jemput aku di kantor " jawab Zidane sambil mematikan sambungan telpon nya.

" Nasib - nasib jadi supir, orang pacaran biasa nya cuma mau berdua - duan. Eh, ini pacaran malah harus di mandurin bakal jadi obat nyamuk deh " gerutu Rendi supir pribadi nya Anton .

Tampak mobil yang di kendarai Rendi telah terparkir di depan kantor. Aku, Zidane dan Rendi satu mobil menuju mall yang akan kami kunjungi

Zidane duduk di belakang bersama ku.

Mobil yang kami tumpangi pun melaju dengan cepat melewati keramaian kota, dan akhirnya pun kami sampai di sebuah Indemoll yang terletak di tengah kota

Zidane pun merangkul ku dengan romantis menuju arah pintu masuk dan menaikinya anak tangga eskalator. Sementara, Rendi menunggu kami di dalam mobil. Aku pun dengan hati riang gembira menikmati hari bahagia karena hari ini mau belanja barang - barang mewah.

Aku di tugas kan Zidane untuk berbelanja pakaian yang ku suka dengan sepuas hati ku. Wanita mana sih yang gak senang kalo lelakinya nya yang bayarin.

Aku mengandeng tangan Zidane, sementara Zidane mendorong keranjang yang telah berisi beberapa stel pakaian yang telah ku pilih.

Dan tak sengaja aku menabrak seseorang

Bruuukk...

" Uups sory " ucap ku sambil membereskan beberapa pakaian yang terjatuh oleh ku

" Gak papa ? " Jawab pria itu dan berlalu pergi meninggalkan aku dan Zidane

" Sayang kamu gak papa? " Zidane menimpali dan merangkul ku yang terjatuh .

" Gak papa kok sayang " jawab ku sambil menerima uluran tangan Zidane

Aku pun bersama Zidane melanjut kan pencarian ke arah rak yang tertata rapi pakaian gaun - gaun karna aku menyukainnya Zidane pun membantu memilih pakaian yang pantas dan anggun untuk ku kenakan.

Setelah cukup puas aku memilih pakaian yang lumayan banyak, kami pun ke arah kasir

" Berapa semua total belanjaan nya mbak? " tanya Zidane kepada kasir

" Total nya 10 juta 200 ratus ribu rupiah mas " ucap sang kasir

" Sebentar ya " ucap Zidane mengeluarkan dompet

" Ini " ucap Zidane sambil mengulur kan kartu debit kepada kasir.

Yahh Zidane memang pria yang sangat royal apa lagi ke pada wanita yang dia cintai. Walaupun kadang sifat nya suka berubah marah tapi hati nya sangat penyayang.