webnovel

Takdir cinta adira

Blurb Dunia Adira Dermawan menjadi rumit saat ia harus menerima kenyataan tentang kabar kakaknya yang mengalami kecelakaan dan sekarang koma. Di tambah lagi dengan suatu kenyataan kalau ia harus menggantikan posisi kakaknya untuk menikah dengan Ibra Denandra lelaki yang dicintai kakaknya. Disisi lain ia merasa dilema dalam mengambil keputusan ini, apakah ia harus menerima perminta orang tuanya untuk menikah dengan ibra? Atau malah ia akan menolaknya? Dan disisi lain ia merasa pernikahannya dengan ibra adalah konyol, karena tidak ada rasa cinta di antara keduanya. Namun akhirnya, ia menerima dan bersedia menikah dengan ibra dengan alasan tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kecewa.

Afiana_Rangkuti · Urbano
Classificações insuficientes
13 Chs

Bab 12 canggung

Adira sudah gelisah sejak tadi karena situasinya satu ranjang dengan ibra bagaimana tidak ini efeknya membuat jantung adira berpacu lebih cepat dari biasanya. Adira merasakan ada gejolak dalam hatinya jika berdekatan seperti ini dengan ibra iyah walaupun mereka tidur dengan posisi punggung saling membelakangi dan Adira tidak tahu saja ibra juga merasakan hal yang sama cuma ibra bisa menutupi kegugupannya berada sedekat ini dengan adira iyah juga merasakan suatu hal lain yang bergejolak di dalam lubuk hatinya paling dalam.

Mereka masih belom tidur entah apa yang membuat mereka masih enggan untuk memejamkan kedua mata mereka. Sisi tempat tidur mereka berbunyi karena pergerakan mereka berdua yang gelisah mau tidur juga tidak bisa.

" adira kamu udah tidur?" tanya ibra padanya yang masih membelakanginya.

" belom kak", mm.. Maksudnya mau tidur cuma gak bisa" jawab adira gugup

Adira berbalik badan dan ibra pun juga alhasil sekarang mereka saling berhadapan dengan mata yang terkunci dan saling pandang mata yang amat dalam.

Mereka sampai terhanyut dengan tatapan mereka masing masing sampai adira merasakan ibra yang semakin mendekatkan wajahnya semakin dekat tinggal tersisa jarak satu senti saja adira merasakan deru nafas ibra tepat di depan wajahnya.

Adira makin senam jantung disana bagaimana tidak ibra sedekat ini dengannya.

Ibra memandang setiap inci wajah adira tanpa terlewatkan sampai ia berhenti menatap tepat di bibir adira.

" can i kiss you?" ucap ibra lembut yang langsung disambut anggukan oleh adira dan yah ibra mencium adira dengan lembut yangawalnya adura tidak membalas ibra memperdalam ciuman ya dan Adira pun membalasnya dan mereka pun larut dalam ciuman mereka.

Sampai adira telah kehabisan nafas ibra pun menghentikan ciumannya.

Adira dibuat merona saat ini juga ditambah setelah itu ibra juga mendaratkan kecupan singkat di kening nya.

Bahagia adira jika di momen ini karena sangat langka ibra bisa semanis dan seromantis ini beruntungnya kakaknya Adara dicintai pria seperti ibra yang tampan dan baik hati suami idaman sekali iyah walaupun semua ini semu dan tidak nyata karena ibra tidak miliknya seutuhnya. Hati ibra hanya untuk kakaknya Adara dan Adira tau itu. Adira sekuat mungkin meneguhkan hatinya untuk tidak jatuh cinta dengan ibra tapi mana bisa dia sudah jatuh sedalamnya cinta dengan ibra sejak pertama kali mereka menikah. Ada hal lain yang tak pernah dirasakan oleh adira sebelumnya jika bersama ibra. Dan rasa itu bertambah seiring berjalan waktu.

" good night my wife, have a nice dream"

" good night my husband "

Setelahnya mereka memutuskan untuk tidur karena hari sudah malam dan besok ibra juga akan ke kantor.

Intinya hari ini adira merasa sangat bahagia dan dia tidak akan melupakan momen ini sampai kapanpun dan akan tetap menjadi kenangan paling indah baginya saat bersama ibra.

Masih pagi sekali adira sudah bangun terlebih dahulu menyiapkan sarapan untuk ibra dan mertuanya.

Tak lama makanan sudah selesai ia rencana akan membangunkan ibra yang ternyata sudah bangun alhasil ibra ke kamar sebelah yang di pakai mertuanya untuk membangunkan orang tua ibra untuk sarapan pagi bersama.

" jadi bagaimana adira ibra kapan kalian akan berencana mempunyai anak?" pertanyaan risa mama ibra jadi boomerang bagi mereka karena mereka juga belom berpikir sejauh itu. Adira melirik ke arah ibra meminta jawaban dan ibra memberi isyarat pada adira untuk tenang biar dia yang mengatasinya.

" secepatnya ma, doakan saja " ucap ibra santai di sela makannya.

" iyah jangan berlama lama dan ditunda mama udah gak sabar mau punya cucu" jelas risa

" ma, udahlah itu urusan mereka berdua kapan akan berencana mempunyai anak, mama jangan memaksa jika mereka belom siap" ucap reza pada istrinya itu.

" iyah lebih cepat lebih baik pa, ngapain lagi di tunda" ucap risa lagi.

" yauda ibra adira jangan terlalu pikirkan perkataan mamamu ini lanjutkan makan kalian"

" iyah pa" jawab adira melanjutkan makanannya yang tertunda tadi karena perbincangan serius mereka di meja makan.

Setelah selesai sarapan pagi ini ibra langsung pamit dan berangkat kerja kekantor dan di sambut dengan adira yang mencium tangan suaminya.

Sebelum pergi bekerja ibra juga berpesan untuk adira jangan terlalu banyak pikiran tentang perkataan mamanya dan di iyahkan oleh adira.

Sekarang adira dirumah sendiri karena orang tua ibra sudah pulang beberapa menit yang lalu dan Adira sekarang berada di ruang tamu nya sedang memikirkan yang di katakan mamanya sebelumnya masalah memberi tahu Adara soal hubungan mereka dan soal memiliki anak adira pusing dengan hal ini. Mana yang akan di lakukannya. Sudah berjanji akan memberi tahu Adara tentang hubungannya dengan ibra di awal jadi ia urungkan karena apa salah kali ini ia egois adira sudah cinta dengan ibra dan tak mau berpisah dengan ibra.