Lisa dan Byakuya pergi Ke rumah orang yang tidak sengaja terkena Cero Shinji. Mereka berkeliling selama 3 jam untuk menyelesaikan semuanya.
Shinji mengumpulkan atasan badan Don Chinjao untuk mendapatkan hadiah kepalanya dari Angkatan laut nanti.
Keluarga chinjao sudah mereka atasi. Sekarang waktunya menjalankan rencana selanjutnya.
"Jadi siapa diantara kita bertiga yang ingin mengajukan diri"? Byakuya bertanya.
Tapi Shinji dan Lisa menunjuk ke arah byakuya.
Melihatnya byakuya menghela nafas, tentu saja itu dia. Byakuya merasa bodoh mengajukan pertanyaan itu.
.
.
.
Setelah 5 hari pencarian akhirnya Soi-fon tahu lokasi bersembunyi Capone Bege.
Soi-fon cukup kesal padanya karena cukup meskipun dia tahu bahwa dia ada dipulau ini tapi itu masih susah untuk menentukan lokasi tepatnya.
Butuh 5 hari untuk akhirnya Soi-fon menemukan tempatnya bersembunyi.
Soi-fon tidak langsung menyerang, tapi dia memutuskan untuk menyerang keesokan harinya. Untuk hari ini dia akan memasang jebakan di sekitar 500 meter dari tampat persembunyian.
Soi-fon membuat lubang sedalam 10 meter mengelilingi tempat persembunyian. Setelah itu dia mulai menjatuhkan kayu untuk dijadikan alas didalam lubang, lalu dia melempar kayu yang telah diruncingkan menghadap keatas, lalu Soi-fonmulai melemparkan minyak yang telah dibelinya ke dalam lubang itu.
Setelah semua terselimuti minyak secara merata, Soi-fon membuang drum minyak ke dalam lubang dan mulai menepuk nepuk tangannya.
Soi-fon hanya sendirian, mungkin akan ada beberapa orang yang lolos dari serangan ini, jadi dia perlu membuat jebakan untuk pemusnahan sempurna jika ada orang yang berhasil kabur.
Semuanya sempurna sekarang.
Keesokan harinya Soi-Fon berganti kepakaian pertempurannya dan mulai menyelinap ke tempat persembunyian ini.
Sebenarnya tempat ini seperti mansion yang banyak tempat tinggal bangsawan. Ini besar dan mewah, seperti yang diharapkan dari mafia, mereka kaya.
Sekarang mari kita masuk dan membuat mereka ketakutan sampai mati.
"Rhodes bagaimana? Apakah ada perkembangan peperangan dengan Geng Triad?"
Seorang pria pendek dan perut lebar sedang duduk di kursi dengan menyilangkan kakinya. Pria itu memiliki brewok dengan Rokok dimulutnya, dia memakai Topi Koboi berwarna hitam dan juga setelan jas berwarna hitam.
"Geng Triad telah melakukan gerakan Nekad dengan mengirim bom manusia, untuk kita dalam sikap siaga saat itu sehingga jumlah korban hanya sedikit Tuan" Pria yang disebut Rhodes ini memiliki kepala botak dan memakai setelan jas hitam.
"Mereka sepertinya sangat putus asa ingin memenangkan pertempuran ini. Seperti yang diharapkan dari Triad, mereka hanya berisikan orang gila" Orang yang dipanggil tuan itu berbicara sambil menghembuskan asap rokoknya keudara.
"Tuan, mereka sekarang seperti kucing terpojok, mereka akan melakukan apa saja jika kita terus memojokan mereka, bagaimana kalau kita berdiskusi dengan mereka untuk menyerah pada kita? Itu akan menjadi hasil yang lebih baik." Rhodes berbicara.
"Itu mungkin benar, tapi kita harus tahu sikap keras kepala dari Geng Triad ini, mereka tidak akan mau menundukan kepalanya, Pemusnahan adalah jalan satu satunya"
"Hmm bai-" Sebelum Rhodes menyelesaikan kata – katanya air mancur darah muncul dari lehernya mengotori wajah orang yang dipanggil tuan.
"SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN INI?!" Tuan itu marah melihat apa yang terjadi didepannya.
Dan selanjutnya orang orang diruangan itu mulai jatuh satu persatu dengan cara yang sama. Lantai ruangan itu mulai dipenuhi dengan darah.
Melihat pemandangan itu urat muncul di dahi bege.
"Keluar kau! Jangan jadi pengecut yang hanya bersembunyi di kegelapan!" Bege berteriak sambil melihat lihat sekelilingnya.
Tidak ada suara yang menjawabnya.
Orang orang disekitar Bege juga sudah panik meningkatkan kewaspadaan mereka.
Tapi tetap saja.
Gedebrug!
Osatu orang lagi jatuh dengan tenggorokan mereka terbuka.
"Semuanya berkumpul membuat lingkaran, lalu menmbak kearah luar lingkaran!cepat lakukan!"
Bege berteriak memberi perintah.
Mereka mulai membuat lingkaran dan mengarah kan pistol mereka kedepan.
Bege berada didalam lingkaran dan mulai memberi perintah.
"Tembak! Terus tembak!"
Suara tembakan terus bergema didalam ruangan itu setelah 1 menit mereka kehabisan peluru.
"Cepat isi peluru dan tembak lagi! Dia tidak akan lolos dari ini"
Bege sekarang tidak tahu apa itu haki, dia sudah punya buah iblisnya, tapi untuk sekarang dia hanya dapat menyimpan 1 buah meriam dikastilnya, dia belum sekuat dimasa depan. Jadi dia cukup lemah saat ini, tapi meskipun begitu dia cerdas dan berpikiran tenang sehingga membawa mafianya menjadi yang terbesar di West Blue.
Rentetan tembakan gelombang ke-2 dimulai.
Tapi tetap saja itu tidak menunjukan keberhasilan apapun.
"Apakah dia sudah pergi?"
Salah satu bawahan bege berbicara.
"Tetap awasi sekitar!" Bege berteriak.
Dia tau bahwa orang ini belum pergi, dia tidak tahu keberadaannya, itu hanya perasaannya, intuisinya.
"Sepertinya kamu sangat pintar huh?"
Suara wanita yang dingin terdengar disamping bege.
Para pria yang membuat lingkaran reflek berbalik dan mulai menembak. Bege yang berada ditengah ingkaran dengan cepat melompat dan keluar dari lingkaran, dan untuk orang yang membuat lingkaran mereka mati saling menembak. Entah lah mungkin ada yang selamat.
ARRGGHH!!
Jeritan terdengar dan orang – orang yang saling menembak itu terjatuh.
Bege memiliki keringat di dahinya dan memandang wanita yang yang telah menunjukan dirinya.
"Kamu sepertinya sangat menikmati ini"
"Aku tidak menikmatinya, hanya saja itu cara terbaik untuk menanamkan rasa takut kepada targetku" Wanita itu menjawab dengan dingin.
"Jadi apakah aku targetnya?" Bege bertanya.
"Apakah kamu takut?"
Mendengar jawaban yang diberikan wanita itu Bege terdiam.
"Siapa yang menyuruhmu? Apakah orang orang Triad?"
"Triad? Apa lagi itu? Sampah lainnya? Oh ayolah"
Wanita itu berbicara dengan sinis.
"Aku kesini untuk kepalamu, bege, ini bukan untuk orang lain, tapi untukmu."
Mendengarnya Bege menghela nafas, dia tau bahwa dia tidak akan selamat dari wanita ini.
"Sangat sia - sia membunuhku begita saja, aku terlalu cerdas kau tahu? Aku bisa membantu, entah apa itu, aku punya mafia, dan juga aku punya buah iblis dengan potensi besar"
Mendengarkan itu Soi-fon mulai memikirkannya, sepertinya dia harus menelpon Noah untuk mengetahui jawaban jelasnya.
Dan didetik ini bege mulai membuka perutnya dan mulai menembakan meriam.
DUAAARRR!!
Ledakan besar mengenai Soi-fon. Asap menutupi pemandangan didepan matanya, Bege duduk dilantai karena kelelahan.
"huh, wanita itu mengerikan, tap tetap saja, dia seperti bocah yang naif"
Bege menghela nafas sambil menghirup rokoknya.
"Oh jadi begitukan ? aku? Bocah naif? bahkan nenek buyutmu belum lahir ketika aku baru lulus sekolah"
Sebuah suara dingin terdengar membuat jantung bege melompat.
Hmm Soi-fon memang setua itu.
"Tadinya aku ingin memberikan sedikit belas kasihan kepadamu, tapi sepertinya itu tidak digunakan baik olehmu, Tuan ku tidak mumbutuhkan penghianat sepertimu, Pemusnahan akan dilanjutkan"
Suara soi-fon semakin terdengar lebih dingin setiap katanya.
"Sudah siap untuk mati?"
Tanpa menunggu balasan Soi-fon langsung menyerang dengan Suzumebachi.
Suzumebachinya memiliki kekuatan yang akan membunuh musuhnya hanya dengan 2 serangan.
Soi fon menendang bege hingga dia tidak bisa melawan, lalu dia mulai menusukan jarinya ke dada kiri bege, tapi itu tidak menembus jantungnya, hanya permukaan.
"Ada kata kata terakir?"
"Banyak orang orang ku yang ada didalam bangunan ini, apakah kau yakin akan membunuhku?"
"Itu tidak masalah, karena aku sedikit kesal sekarang, aku perlu melampiaskannya, dan sepertinya orang orang mu cukup tepat untuk menjadi pelampiasan ku"
"Kau wanita yang kejam bukan? Juga apakah kau mampu mengatasi semua bawahanku?" Bege tertawa sinis.
"Aku pembunuh, bodoh, kau bahkan tidak membuatku berkeringat" Soi-fon tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini lagi, dia mulai menusukan tusukan kedua didadanya.
Bege menatap mata soi fon dengan melotot sambil memegangi dadanya, hingga akhirnya dia terjatuh dan kehilangan hidupnya.
Soi-fon mencabut jarinya.
"Aku penasaran apa yang anggota shinigami divisi 2 lainnya lakukan"
Aku sudah membuat jebakan, akan sia sia jika tidak memakainya. Dari kata kata bege , itu masih banyak orang di tempat ini, mungkin dia harus menuntun mereka kearah jebakan.
Jebakan itu mengelilingi bangunan ini di jarak 500 meter dari sini.
Soi-fon sudah memikirkan cara untuk menuntun mereka kearah jebakan.
Soifon mulai mengumpulkan orang orang disini dan membuatnya menjadi tumpukan membentuk gunung kecil.
Setelah itu Soi-fon mulai berguman.
"Sanzai suru, kemono no hone I Sento, kosho. Ketetsu no sharin. Ugokeba kaze, tomareba sora. Yari utsu neiro ga kyojo ni michiru!"
"Hado #63 : Raikoho!"
Petir perwana kuning mulai berkumpul di telapak tangan Soi-fon, dan dia mulai menembakannya ke tumpukan mayat.
BANG!!
Tumpungan mayat telah menjadi debu, dan lantai pun hancur membuntuk kawah kecil. Kecuali bege tentunya, Soi-fon tidak menempatkannya ditumpukan itu, dia akan jadi bahan bakar kemarahan anak buahnya nanti.
Ledakan itu cukup di dengar oleh seluruh orang dimansion, dia hanya akan menunggu disini sampai mereka datang.
"Boss Bege apakah kamu baik – baik saja?!"
Banyak pria datang kesini dan membeku melihat orang didepannya.
Ada kawah besar dan Boss mereka terkapar tidak sadarkan diri, mereka juga melihat wanita berdiri dengan tenang disana.
"Kau Wanita! Apa kau yang melakukan semua ini?!"
Seorang pria berteriak.
"Itu benar, aku kelelahan sekarang, jadi aku akan pergi, selamat tinggal" Soi-fon berbalik dan melompat melalui jendela, tentu saja itu bohong, ini hanya untuk memancing mereka agar mengikutinya saja.
"Berani sekali, kau tidak akan lolos dari pulau ini! Semuanya berpencar! Temukan wanita itu!"
Mereka mulai mengejear Soi-Fon.
Dan untuk Soi-fon, dengan kecepatannya, sekarang dia sudah berada disebrang lubang jebakan yang telah ia buat, sekarang ia bersembunyi hingga mereka semua masuk kedalam lubang.
Dan seperti yang direncanakan mereka masuk kedalam jebakannya, ada yang tertusuk kayu tapi ada juga yang tidak, itu cukup banyak orang, sekitar 300 orang masuk kedalam jebakannya.
Soi-fon menampakan dirinya dan berdiri diatas lubang.
Dia mulai menyanyikan mantara.
"Hado #54 : Haien!"
Api menembak kearah kayu dan mulai membakar kayu itu.
Api merambat mengelilingi lubang membuat lingkaran api yang membakar kayu dan orang yang ada didalamnya.
Teriakan bisa terdengar dari para orang yang dibakar hidup hidup. Dibakar hidup – hidup adalah salah satu cara yang paling menyakitkan untuk mati.
Tapi Soi-fon tidak mempedulikannya, selama dia menyelesaikan misinya.
"Hmm jika diingat ingat Tuan Noah menyuruh divisi 2 untuk mengambil alih Mafianya" Soi-fon teringat.
"Hmm jika diingat ingat lagi, tuan juga berkata jika tidak bisa cukup amankan daerahnya saja. Nah sepertinya ini baik baik saja. " Soi-fon berpikir sambil mengetuk kepalanya.
"Masih banyak orang orang geng ini ditempat lainnya, baiklah mari serahkan sisanya ke Hitsugaya dan Rose"
Soi-Fon berpikir.
"Aaahhhh Aku ingin cepat cepat bertemu dengan Tuan Noah, aku merindukannya" membayangkan Tuannya Pipi soifon memerah, jarinya memegang bibirnya, air liur keluar dari mulutnya dan matanya menyipit berbahaya.
Sepertinya Noah akan mendapatkan masalah kali ini.
Chapter ini lebih panjang dari biasanya.. pengen ku potong ke chapter selanjutnya tapi nanggung haha.
Untuk kepribadian Soi-fon yaah itu.. emmm haha...
abaikan saja dia oke?
Gimana bab ini menurut kalian?
Ayo berkomentar semuanya.
Terimakasih sudah membaca.