Satu Bulan kemudian ….
"Mau sampai kapan Papa bermalas-malasan??" Cia melihat Papanya hanya tidur seharian di akhir pekan. Putri dan Pangeran juga tidur di samping kakek mereka. Saat ini mereka bertiga asyik menonton televisi, acara kartun Jepang yang hadir di tiap minggu pagi. Putri dan Pangeran mengikuti gerakan kakek mereka. Rangga mengupil mereka ikut mengupil, Rangga menggaruk pantat kedua bocil itu ikutan, Rangga menggela napas juga mereka ikutan. Mungkin kalau Rangga kentut mereka berdua juga akan berusaha untuk ketut.
"Pang dan Riri, kalian bukan orang tua! Jangan menghela napas." Cia gemas dengan si kembar. Keduanya sungguh membuat Cia kehabisan kata-kata.
"Pang begini karena kasihan dengan Kakek! Pang harus menemani kakek, ikut merasakan kesedihan hatinya." Pangeran menyenggol Putri, "Ya kan Ri?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com