Ken hanya bisa menghembuskan nafas pasrah tatkala melihat pasutri yang melangkah mendekat ke arahnya dan sang istri yang sedang bersantai di depan rumah kali ini.
"Untuk apa mereka berdua ke mari di sore hari begini?" batin Ken bertanya-tanya.
Tak berapa lama matanya terbuka lebar tatkala melihat koper yang sedang ditarik oleh sahabat baiknya itu. "J angan bilang jika keduanya akan menginap selama beberapa hari di sini." Ken langsung merasa panik. Jelas paniklah. Jika ada Louis dan Indry di rumahnya itu. Alamat, tidak bisa bermesraan dong.
Benar-benar. Mereka itu menganggu sekali. Ken membatin dongkol.
"Karina."
Karina yang tengah memotong kuku Ken langsung menghentikan kegiatannya. Ia pun berbalik untuk melihat sosok yang sudah bisa ia tebak. Suara wanita cempreng yang begitu Karina kenal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com