Pagi itu, Stefanie menginjakkan kakinya ke halaman utama Institut Ascadia, tempat menimba ilmunya yang baru. Gadis itu mencoba untuk tidak terlihat mencolok. Noel sialan, setelah membuatnya berpikir selama semalaman, dia kemudian memaksa Stefanie untuk masuk di hari berikutnya.
Alhasil Stefanie terpaksa menggunakan alat make up Angela di kamar Noel untuk menutupi luka-luka dan memar pada wajahnya. Tidak mungkin ia menghadiri hari pertama di kampus dengan kondisi babak belur begitu.
Hari pertama ia berkuliah di Ascadia terasa aman-aman saja, setelah kejadian yang terjadi di Riverfork, Stefanie memutuskan untuk tidak berteman dengan siapapun. Ia tidak ingin menonjol, harapannya kali ini adalah menjadi mahasiswi yang transparan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com