webnovel

50 - Keputusasaan, Kenyamanan dan Rasa Percaya

Genggaman Einhard pada tangan rapuh itu masih erat. Melihat sang putra yang terkulai lemas seperti ini membuat hati mungilnya terasa perih. Ia memejam sebentar sembari memijat pelipisnya perlahan.

Sejak tadi dirinya menahan tangis agar Belleza yang ketakutan tidak benar-benar jatuh ke dalam keputusasaan. Einhard seorang raja, kesedihan dan air mata adalah hal yang tabu baginya. Dengan tanggung jawab yang Einhard emban membuat dia harus selalu terlihat kuat agar musuh tidak melihat kelemahannya kemudian memanfaatkan hal itu sebagai batu pijakan untuk menghancurkan Engrasia.

Sakit sekali, bahkan pada saat anaknya seperti ini Einhard tidak dapat bersedih selayaknya manusia yang lain.

"Bertahanlah, nak." Einhard meringis kala Aziel mulai terbatuk karena pengobatan yang diberikan tabib. Manik itu masih tertutup rapat, namun Einhard dapat melihat jelas bahwa kebiruan sudah menutupi hampir seluruh bibirnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com