Review sebelumnya.
Dengan kepalan tangan kanannya, si lelaki ular naga melayangkan pukulan langsung ke rahang Mori yang kesulitan beradaptasi melihat dengan jelas di dalam air, meski air danau itu begitu jernih dan ada penerangan yang berasal dari kristal-kristal berpendar biru yang juga ada di dasar danau, tetap saja Mori belum dapat melihat dengan jelas karena saat itu ia sedang fokus menghilangkan rasa dingin.
Tubuh Mori terpental cukup jauh, karena pukulan si lelaki ular naga sisik coklat pada rahang kirinya. Jika berada di darat, sudah pasti tubuh Mori menabrak sesuatu dengan sangat kuat, dan menimbulkan luka yang tidak kalah menyakitkan dari efek serangan langsung.
***
BAB 185
[Sial! Penjaga danau ini sudah main serang saja! Ternyata dia benar-benar tidak menyukai manusia seperti yang dikatakan Tuan Auzar! Aku harus melakukan sesuatu sebelum aku dihabisinya!] Mori menarik Sundang pemberian Hanas yang selalu dibawanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com