Gio berbaik hati, dia mau mengantarkan Liona pulang kembali ke rumah sakit. Tapi, sebelum Gio setuju sempat terjadi drama.
"Gue takut, kayaknya kakak gue marah deh. Gue kan kabur gitu aja. Gue gak tahu situasi di sana kayak apa? Gue takut kena omel," cicit Liona yang sebenarnya malas kembali ke rumah sakit.
Dia malas jika harus terjebak di ruangan sempit itu lagi. Luasnya tak seberapa, namun aroma obat-obatan yang menyengat itu. Sangat menganggu Liona.
"Ya jelas mereka marah! Lagian lo kayak bocah banget, lebih bocah dari bocah lagi! Pake acara kabur segala," celetuk Gio yang tentunya tidak akan membela Liona.
Jelas dia bersalah. Dia tidak pantas untuk mendapatkan pembelaan. Gio hanya bisa membujuk Liona, berusaha menasehati sebisa mungkin.
"Tuh, kan! Belum apa-apa lo udah marah. Gimana mereka," balas Liona semakin takut untuk pulang. Bisa habis dia!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com