"Woy bro!" teriak Bara saat motornya baru saja terparkir rapih di halaman rumah Liona.
Arkan yang sedang duduk di kursi depan, tersenyum simpul. Tangannya lantas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Bisa kena depak ini mah. Pasti mulut Ari dan Bara nyerocos, ceramah sekaligus kesal karena ditinggal pulang Arkan.
Padahal mereka sudah menunggu lama di parkiran belakang.
"Kampret ya lo! Kita udah nunggu lama tahu!" kata Ari.
Tuh kan. Baru juga dibilangin langsung nyembur aja tuh mulut.
Sumpah serapah siap menantimu Arkan, makan persiapkan dirimu dengan baik.
Tenang, Arkan gak akan baper kok. Dia terbiasa dengan sumpah serapah dua temannya ini.
"Sorry, gue lupa. Gak bermaksud kok, namanya juga lupa jadi gak inget," bela Arkan.
Ya, mau gimana ya. Orang lupa. Kalau gak lupa juga pasti langsung kasih kabar gak pulang gitu aja. Lagian Arkan masih berbaik hati memberikan kabar walaupun telat.
"Gak gitu juga bro!" sahut Bara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com